Laporan: Selama Maret, 4 Penduduk Palestina Dibunuh Israel dan 187 Lainnya Ditangkap di Yerusalem

Selama Maret 2022, otoritas pendudukan Israel menghancurkan sebanyak lima bangunan yang berbeda milik penduduk Palestina. Sementara itu, mereka memaksa dua penduduk Palestina di Yerusalem menghancurkan rumah milik mereka sendiri atas berbagai alasan dan tuduhan.

BY 4adminEdited Sat,02 Apr 2022,02:25 PM

Yerusalem, SPNA -Laporan bulanan yang dikeluarkan oleh jaringan berita Al-Quds Al-Bawsala, pada Jumat (01/04/2022), mencatat meningkatnya serangan Israel selama Maret 2022.

Empat penduduk Palestina meninggal dunia, sementara itu pasukan pendudukan menangkap 187 penduduk Palestina di Yerusalem, dan memutuskan untuk menahan sebanyak 16 orang. Otoritas pendudukan Israel juga mengusir dan mendeportasi sebanyak 26 penduduk Palestina di Yerusalem. Sedangkan, sebanyak lebih dari 3900 pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha dengan perlindungan pasukan pendudukan Israel.

Selama Maret 2022, otoritas pendudukan Israel menghancurkan sebanyak lima bangunan yang berbeda milik penduduk Palestina. Sementara itu, mereka memaksa dua penduduk Palestina di Yerusalem menghancurkan rumah milik mereka sendiri atas berbagai alasan dan tuduhan.

 

Korban Meninggal Dunia

Penduduk Palestina yang meninggal dunia di tangan pasukan pendudukan Israel selama Maret 2022 di Yerusalem adalah: Karim Al-Qawasmi (19 tahun), setelah ia melakukan serangan penikaman di Bab Hatta (salah satu gerbang Masjid Al-Aqsha), yang melukai dua polisi dengan luka ringan.

Seorang anak di bawah umur, Yamen Jaffal (16 tahun), dari kota Abu Dis, ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel selama bentrokan yang meletus di kota tersebut.

Abdel Rahman Qassem, meninggal dunia setelah melakukan serangan penikaman di Gerbang Qattanin, yang mengakibatkan dua polisi pendudukan Israel terluka ringan di gerbang masjid.

Alaa Shaham, dari Kamp Qalandia, meninggal dunia ditembak di kepala selama penyerbuan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di kamp pengungsi Palestina tersebut.

Sementara itu, sebanyak 3.982 ekstremis menyerbu Masjid Al-Aqsa, dan melakukan doa dan ritual alkitabiah, di bawah perlindungan polisi pendudukan.

Pembatasan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat berlanjut, terutama setiap hari Jumat, dengan menahan para pemuda, mencegah mereka memasuki Al-Aqsha, menolak bus, dan mencegah mereka menurunkan penumpang.

 

Penangkapan dan Deportasi

Pasukan pendudukan Israel menangkap sebanyak 187 penduduk Palestina di Yerusalem, termasuk lebih dari lima perempuan dan lebih dari 19 anak di bawah umur. Mereka juga mengeluarkan lima surat perintah penahanan administratif terhadap penduduk Palestina di Yerusalem, termasuk di antaranya pengacara Salah Hammouri, yang dihukum beberapa bulan lalu dengan mencabut haknya untuk tinggal di Yerusalem secara permanen.

Dinas Intelijen Israel memperbarui keputusan tahanan rumah terhadap tahanan yang baru dibebaskan, Yaqoub Abu Asab, selama 3 bulan. Mereka melarang Abu Asab memasuki kawasan Yerusalem Timur, dan menggambar peta pergerakan khusus baginya.

Otoritas pendudukan Israel juga mencatat penerbitan sebanyak 16 perintah tahanan rumah terhadap penduduk Palestina di Yerusalem, di mana sebanyak 10 anak korban hukuman ini.

Pengadilan pendudukan Israel juga mengeluarkan lebih dari 26 perintah deportasi, sembilan di antaranya deportasi dari kompleks Al-Aqsha, 13 dari Kota Tua dan Bab Al-Amud.

 

Penghancuran Bangunan

Selama bulan Maret 2022, tercatat tujuh kasus penghancuran bangunan di Yerusalem, termasuk di antaranya dua pembongkaran paksa, juga  termasuk rumah berpenghuni dan rumah yang sedang dibangun. Di samping itu, otoritas pendudukan Israel juga menghancurkan fasilitas pertanian, kandang hewan dan bangunan komersial.  Mereka juga melakukan operasi penghancuran lahan pertanian dan penghancuran tembok penahan tanah.

Otoritas pendudukan Israel menyetujui pembangunan sebanyak 730 unit permukiman ilegal baru di pemukiman Pisgat Ze’ev, yang dibangun di atas tanah kota Palestina, Beit Hanina.

Walikota pendudukan Israel di Yerusalem mengungkapkan rencana pembangunan sebanyak 6.000 unit permukiman ilegal di tanah empat desa Palestina di Yerusalem, yaitu Lifta, Sataf, Wadi Al-Sarar, dan Ein Kerem.

Sementara itu, dalam konteks terkait, Mahkamah Agung Pendudukan Israel menerima sebagian banding penduduk Palestina di Karam Al-Jaouni di Sheikh Jarrah, dan memutuskan untuk tidak menggusur mereka sampai kepemilikan tanah diputuskan.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Selama Mei, 2 Penduduk Dibunuh dan 403 Palestina Lainnya Ditahan Israel di Yerusalem

Berdasarkan laporan tersebut, otoritas pendudukan Israel telah mengumumkan penyitaan dan perampasan sebanyak 22.000 dunum tanah Palestina (2.200 hektare) di kota Al-Sawahrah Al-Sharqiah dan Al-Nabi Musa, selatan Jericho, di daerah Wadi Muqallik, yang membentang dari Yerusalem Timur hingga ke Laut Mati, dengan dalih kawasan “Cagar Alam” Israel.