Ramallah, SPNA - Data statistik yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Palestina, pada Senin (09/05/2022), menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel, sejak awal tahun 2022, telah melakukan berbagai tindakan eksekusi lapangan terhadap penduduk Palestina.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan pendudukan Israel telah membunuh 50 warga Palestina mulai 1 Januari hingga 9 Mei, dan tiga lainnya dibunuh dalam wilayah pendudukan tahun 1948 (wilayah Israel sekarang), sehingga total Israel telah membunuh sebanyak 53 penduduk Palestina.

Di antara para syuhada yang di bunuh Israel, tiga merupakan perempuan dan delapan orang adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Dari data statistik resmi ini menunjukkan bahwa mayoritas korban meninggal dunia merupakan akibat dari serangan terus-menerus pasukan pendudukan Israel ke berbagai kota Palestina di Tepi Barat.

Jumlah korban yang meninggal dunia sejak awal tahun telah mencapai 53 orang, termasuk pelaku operasi Beersheba, Mohammad Abu Al-Qia’an dari Negev dan Ibrahim Ighbariya dari Umm Al-Fahm, pelaku operasi Bani Brak.

Korban meninggal dunia pertama tahun ini adalah Bakri Hashash, yang meninggal dunia di Kamp Balata di Nablus setelah pasukan pendudukan Israel menyerbu kamp pengungsi Palestina tersebut pada tanggal 6 Januari. Pada hari yang sama, Mustafa Filna meninggal dunia setelah diburu oleh seorang pemukim Israel di sebelah barat Ramallah.

Data statistik menunjukkan bahwa sebanyak 17 penduduk Palestina yang meninggal dunia berasal dari kota Jenin, tujuh orang berasal dari Nablus, tujuh orang berasal dari Betlehem, lima orang dari kota Yerusalem, lima orang dari Hebron, empat orang dari Ramallah dan Al-Bireh, dua orang dari Qalqilya, satu dari Tulkarm, satu orang dari Jericho dan Lembah Yordan, serta satu orang lagi berasal dari Khan Yunis di selatan Jalur Gaza, yang meninggal dunia di Tulkarm, pada Minggu kemarin.

(T.FJ/S: Palinfo)