Ramallah, SPNA - Kantor Berita Palestina, Quds Press, mengatakan bahwa pihaknya terkejut dengan pemblokiran halaman yang dilakukan oleh Facebook, tanpa peringatan sebelumnya, pada Selasa (31/05/2022).

“Tindakan Facebook ini datang beberapa hari setelah Quds Press meliput dampak serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan tindakan rasis yang dilakukan oleh pemukim pada hari “Parade Bendera”. Tindakan ini mengkonfirmasi bahwa target dari langkah-langkah ini adalah isu Palestina dan Arab,” sebut kantor berita Quds Press.

Quds Press menunjukkan bahwa Facebook, selama beberapa tahun terakhir, kerap melakukan pemblokiran dan penghapusan ratusan akun dan halaman yang menyajikan isu Palestina terkait konflik. Bahkan, Facebook menghapus halaman yang hanya sekadar bersimpati dengan isu Palestina tersebut.

Quds Press menekankan bahwa profesionalisme Facebook menghadapi tantangan besar, karena ikut terlibat dalam koordinasi dengan pemerintah pendudukan Israel dalam memerangi konten-konten yang menyajikan isu Palestina.

Quds Press menuntut Facebook untuk membatalkan keputusannya dan menekankan bahwa konten yang disediakan Quds Press tidak bertentangan dengan nilai kemanusiaan atau moral.

Kantor berita Quds Press menyebutkan bahwa situs www.qudspress.com, akan terus menyediakan konten media, hingga peluncuran halaman baru. Quds Press menekankan bahwa pertempuran yang dilakukan media-media Palestina akan tidak goyah dan tidak akan lelah dalam menyampaikan kebenaran kepada dunia.

(T.FJ/S: Palinfo)