Yerusalem, SPNA - Para kepala misi negara-negara Uni Eropa di Yerusalem, pada Jumat (10/06/2022), menyatakan keprihatinan atas keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengkonfirmasi atau mengizinkan penyitaan aset properti milik Gereja Ortodoks di Yerusalem oleh organisasi Israel.
Kepala misi negara-negara Uni Eropa di Yerusalem dan Ramallah, dan perwakilan Uni Eropa di wilayah Palestina memperingatkan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa “Warisan dan tradisi komunitas Kristen di Yerusalem dalam bahaya”.
“Pada 8 Juni, Mahkamah Agung Israel menolak banding Patriarkat Ortodoks Yunani terhadap perampasan properti Ortodoks Yunani di Bab Al-Khalil yang dilakukan organisasi permukiman Ateret Cohanim. Ini akan juga membuat penyewa Palestina yang dilindungi dalam waktu yang panjang menghadapi risiko penggusuran,” sebut kepala misi negara-negara Uni Eropa dalam pernyataan bersama.
Mereka juga menyebut bahwa keputusan pengadilan meningkatkan tekanan pada kehadiran Kristen di Yerusalem, yang disertai dengan ancaman permukim ilegal terhadap komunitas Kristen dan properti milik mereka.
Kepala misi negara-negara Uni Eropa menyatakan keprihatinan mendalam terhadap dampak mengkhawatirkan dari keputusan pengadilan, dan perampasan aset komunitas Kristen dan kawasan Kristen di Kota Tua.
“Upaya kelompok pemukim (Yahudi) untuk merebut properti Kristen di Kota Tua Yerusalem harus dihentikan karena mereka membahayakan warisan dan tradisi komunitas Kristen. Upaya ini merupakan ancaman bagi koeksistensi damai dari tiga agama monoteistik di Yerusalem, yang mengganggu keseimbangan kuat di antara agama ini,” sebut kepala misi negara-negara Uni Eropa.
Uni Eropa menyerukan Israel untuk menghormati dan menegakkan status quo, termasuk tempat-tempat suci Kristen, melestarikan kebebasan beragama dan status serta karakter kota Yerusalem.
Selama 17 tahun, Patriarkat Ortodoks Yunani membantah tuduhan Ateret Cohanim Yahudi yang membeli properti ini dari mantan Patriark Irenios III, yang telah digulingkan dari posisinya setelah tuduhan ini.
(T.FJ/S: RT Arabic)