Uni Eropa Prihatin dengan Perampasan Aset Gereja di Yerusalem

“Upaya kelompok pemukim (Yahudi) untuk merebut properti Kristen di Kota Tua Yerusalem harus dihentikan karena mereka membahayakan warisan dan tradisi komunitas Kristen. Upaya ini merupakan ancaman bagi koeksistensi damai dari tiga agama monoteistik di Yerusalem, yang mengganggu keseimbangan kuat di antara agama ini,” sebut kepala misi negara-negara Uni Eropa.

BY 4adminEdited Sat,11 Jun 2022,01:36 PM

Yerusalem, SPNA - Para kepala misi negara-negara Uni Eropa di Yerusalem, pada Jumat (10/06/2022), menyatakan keprihatinan atas keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengkonfirmasi atau mengizinkan penyitaan aset properti milik Gereja Ortodoks di Yerusalem oleh organisasi Israel.

Kepala misi negara-negara Uni Eropa di Yerusalem dan Ramallah, dan perwakilan Uni Eropa di wilayah Palestina memperingatkan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa “Warisan dan tradisi komunitas Kristen di Yerusalem dalam bahaya”.

“Pada 8 Juni, Mahkamah Agung Israel menolak banding Patriarkat Ortodoks Yunani terhadap perampasan properti Ortodoks Yunani di Bab Al-Khalil yang dilakukan organisasi permukiman Ateret Cohanim.  Ini akan juga membuat penyewa Palestina yang dilindungi dalam waktu yang panjang menghadapi risiko penggusuran,” sebut kepala misi negara-negara Uni Eropa dalam pernyataan bersama.

Mereka juga menyebut bahwa keputusan pengadilan meningkatkan tekanan pada kehadiran Kristen di Yerusalem, yang disertai dengan ancaman permukim ilegal terhadap komunitas Kristen dan properti milik mereka.

Kepala misi negara-negara Uni Eropa menyatakan keprihatinan mendalam terhadap dampak mengkhawatirkan dari keputusan pengadilan, dan perampasan aset komunitas Kristen dan kawasan Kristen di Kota Tua.

“Upaya kelompok pemukim (Yahudi) untuk merebut properti Kristen di Kota Tua Yerusalem harus dihentikan karena mereka membahayakan warisan dan tradisi komunitas Kristen. Upaya ini merupakan ancaman bagi koeksistensi damai dari tiga agama monoteistik di Yerusalem, yang mengganggu keseimbangan kuat di antara agama ini,” sebut kepala misi negara-negara Uni Eropa.

Uni Eropa menyerukan Israel untuk menghormati dan menegakkan status quo, termasuk tempat-tempat suci Kristen, melestarikan kebebasan beragama dan status serta karakter kota Yerusalem.

Selama 17 tahun, Patriarkat Ortodoks Yunani membantah tuduhan Ateret Cohanim Yahudi yang membeli properti ini dari mantan Patriark Irenios III, yang telah digulingkan dari posisinya setelah tuduhan ini.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Yordania Kutuk Serangan Terhadap Aset Gereja di Yerusalem

“Yordania menolak secara mutlak terhadap semua tindakan yang bertujuan mengubah identitas dan karakter Yerusalem Timur yang diduduki, termasuk Kota Tua, dan mengubah status quo sejarah dan hukum di Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, termasuk berbagai aset, properti, dan harta wakaf umat Islam dan Kristen di Yerusalem. Yordania mendukung penuh Yerusalem dan Gereja Ortodoks melawan serangan kelompok pemukim Israel” kata juru bicara resmi kementerian, Haitham Abu Al-Ful.