Laporan: 1.032 Rumah dan Bangunan Palestina Dihancurkan Israel pada 2021

Laporan tersebut mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan sekitar 1.032 tempat tinggal dan bangunan milik penduduk Palestina, di mana sebanyak  361 merupakan rumah. Hal ini mengakibatkan sebanyak 1.834 penduduk Palestina, termasuk 954 anak-anak tergusur dari rumah mereka.

BY 4adminEdited Sun,12 Jun 2022,02:28 PM

Ramallah, SPNA - Pusat Penelitian Tanah Asosiasi Studi Arab, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Sabtu (11/06/2022) menerbitkan sebuah laporan yang mendokumentasikan penghancuran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan pada tahun 2021, sebagai bukti eskalasi kebijakan sistematis penghancuran rumah penduduk Palestina dan aset mereka.

Laporan tersebut mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan sekitar 1.032 tempat tinggal dan bangunan milik penduduk Palestina, di mana sebanyak  361 merupakan rumah. Hal ini mengakibatkan sebanyak 1.834 penduduk Palestina, termasuk 954 anak-anak tergusur dari rumah mereka.

Menurut laporan tersebut jumlah persentase perempuan dari jumlah total korban yang rumahnya dihancurkan mencapai 47 persen. Keluarga mereka pada saat ini tersebar dan terpaksa mencari tempat tinggal yang aman untuk melanjutkan kehidupan.

Laporan menyebutkan, otoritas pendudukan Israel memaksa 93 pemilik rumah di Yerusalem yang diduduki, untuk menghancurkan rumah mereka sendiri atau akan mendapatkan denda jika dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel. Provinsi Yerusalem tercatat sebagai provinsi tertinggi dalam hal penghancuran bangunan model seperti ini, diikuti kemudian oleh provinsi Tubas dalam hal intensitas penghancuran paksa rumah dan bangunan.

Laporan mendokumentasikan pembongkaran atau penghancuran sebanyak 671 unit bangunan yang berbeda, mulai dari fasilitas pertanian, toko perdagangan, kantor lembaga, tempat pelayanan, tempat rekreasi, dan fasilitas keagamaan, di mana sebanyak 5.455 orang, termasuk 2.600 anak-anak dan 1.800 perempuan, menggantungkan hidup mereka pada fasiltas tersebut.

Bangunan yang paling banyak menjadi target penghancuran adalah fasilitas peternakan kambing dan domba, di mana pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan 216 kandang, yang menampung lebih dari 16.400 kambing atau domba. Pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan sumur pertanian, di mana mereka menghancurkan sebanyak 93 unit sumur atau tangki air yang menjadi sumber irigasi bagi 1.800 dunum (1800 hektare), lahan petani Palestina.

Laporan Pusat Penelitian Tanah Asosiasi Studi Arab menyebutkan pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran sebanyak 12 unit jalan pertanian, yang digunakan sebagai sarana transportasi bagi pemilik 3850 dunum (385 hektare) lahan pertanian.

Provinsi yang paling banyak menjadi target penghancuran tersebut adalah Provinsi Tubas, di mana 297 rumah dan bangunan dihancurkan. Selanjutnya diikuti Yerusalem dengan sebanyak 274 rumah dan bangunan, kemudian diikuti Hebron dan Betlehem, dengan masing-masing sebanyak 143 dan 139 rumah dan bangunan.

 

Mengancam Perumahan dan Aset Palestina

Laporan Pusat Penelitian Tanah Asosiasi Studi Arab menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel telah mengeluarkan sebanyak lebih dari 780 perintah militer yang menargetkan 1.388 tempat tinggal dan bangunan, 718 di antaranya merupakan rumah di mana 3.260 orang, termasuk 1.500 anak-anak, hidup dalam ketakutan dan kecemasan atas nasib mereka.

Otoritas pendudukan Israel mengeluarkan perintah militer yang mengancam sebanyak 670 bangunan yang berbeda, mulai dari fasilitas pertanian, toko perdagangan, kantor lembaga, kantor pelayanan, dan fasilitas keagamaan, di mana sebanyak 5.700 orang memperoleh manfaat dari berbagai fasilitas tersenyum, termasuk di antaranya 2.760 anak-anak.

Selain itu, fasilitas yang paling banyak menjadi target penghancuran melalui surat perintah militer tersebut adalah fasilitas peternakan kambing dan domba penduduk Palestina, di mana 168 kandang dan gudang yang menampung lebih dari 8600 domba menjadi target penghancuran.

Fasilitas yang menjadi target penghancuran selanjutnya adalah sumur pertanian, di mana otoritas pendudukan Israel mengeluarkan perintah militer penghancuran yang mengancam sebanyak 90 sumur atau tangki air, yang digunakan sebagai sumber irigasi bagi 1.000 dunum (100 hektare) lahan pertanian penduduk Palestina.

Otoritas pendudukan Israel juga mengeluarkan perintah militer penghancuran yang mengancam 12 jalan pertanian, yang dimanfaatkan secara langsung oleh pemilik 4.200 dunum (420 hektare) lahan pertanian.

 

Serangan Pemukim

Pemukim ekstremis Israel secara total melakukan sebanyak 220 serangan terhadap rumah dan fasilitas Palestina, yang menargetkan 285 bangunan, di mana 93 diserang dengan batu, 16 rumah dan bangunan menjadi korban aksi vandalisme dengan slogan-slogan hasutan, dan sebanyak 20 rumah dan bangunan dirampas atau dilakukan upaya penyitaan.

Sebanyak 30 rumah dan bangunan disiram air limbah, sebanyak empat rumah menjadi sasaran peluru, 22 rumah retak akibat pekerjaan galian di bawah fisik bangunan, 13 rumah dan bangunan karakteristiknya dirubah, sebanyak 28 tempat di mana peralatan pertanian penduduk Palestina dicuri, dan sebanyak 61 rumah dan bangunan diserang gerombolan pemukim Israel dengan berbagai serangan pengrusakan, penghancuran, dan pembakaran.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Hancurkan 241 Rumah dan Bangunan Palestina Sejak Awal Tahun 2021

Pusat Hak Asasi Manusia dan Demokrasi menilai bahwa praktik pendudukan Israel terhadap Palestina telah melanggar hukum humaniter internasional, khususnya Konvensi Jenewa Keempat, dan resolusi internasional yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, yang menyatakan operasi permukiman dan pengusiran penduduk setempat di negara yang diduduki adalah tindakan kriminal.