Palestina Tuntut Israel Serahkan Senjata Pembunuh Shireen Abu Akleh

“Kami menolak menyerahkan peluru (yang membunuh Shireen Abu Akleh) kepada mereka. Kami bahkan menuntut mereka (Israel) untuk menyerahkan senjata yang membunuh Shireen Abu Akleh,” kata Perdana Menteri Palestina, Muhammad Shtayyeh, dalam upacara peringatan empat puluh tahun pembunuhan Shireen Abu Akleh, di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

BY 4adminEdited Tue,21 Jun 2022,01:18 PM

Tel Aviv, SPNA - Otoritas Palestina, pada Senin (20/06/2022), menuntut agar otoritas pendudukan Israel menyerahkan senjata yang digunakan untuk membunuh jurnalis Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh, pada peringatan empat puluh tahun pembunuhannya.

Palestina menegaskan bahwa peluru itu ditembakkan oleh seorang tentara Israel. Palestina menolak permintaan Israel untuk melakukan penyelidikan bersama, dan menekankan bahwa semua indikasi, bukti, dan saksi mengkonfirmasi bahwa Shireen Abu Akleh dibunuh oleh unit khusus Israel.

“Kami menolak menyerahkan peluru (yang membunuh Shireen Abu Akleh) kepada mereka. Kami bahkan menuntut mereka (Israel) untuk menyerahkan senjata yang membunuh Shireen Abu Akleh,” kata Perdana Menteri Palestina, Muhammad Shtayyeh, dalam upacara peringatan empat puluh tahun pembunuhan Shireen Abu Akleh, di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Shireen Abu Akleh pada 11 Mei lalu dengan peluru yang menembus helm pelindung anti peluru yang dikenakannya, serta jaket pelindung yang diperuntukkan bagi wartawan, saat sedang meliput operasi Israel di pinggiran kamp pengungsi Jenin.

Otoritas Palestina menolak untuk melakukan penyelidikan bersama dengan pihak Israel, tetapi tidak keberatan dengan penyelidikan internasional.

Pekan lalu, Al-Jazeera menerbitkan gambar peluru yang dikatakan sebagai peluru yang digunakan untuk membunuh Shireen Abu Akleh. Menurut ahli forensik balestik, peluru yang digunakan adalah peluru dengan ujung hijau, peluru yang dirancang untuk menembus baju anti peluru dan digunakan dalam senapan M4.

Pada akhir bulan lalu, setelah penyelidikan internal, Jaksa Penuntut Umum Palestina, mengumumkan bahwa tentara Israel bertanggung jawab atas kematian jurnalis tersebut, dan mengatakan bahwa Shireen Abu Akleh ditembak oleh seorang tentara Israel yang menggunakan senapan sniper.

Sementara itu, Walid Al-Omari, direktur saluran Al-Jazeera di wilayah Palestina, menunjukkan bahwa pertanyaan hari ini bukan lagi tentang identitas pembunuh. Al-Omari mengatakan bahwa Al-Jazeera memutuskan untuk mengadili para pelaku pembunuhan di semua badan hukum internasional.

Sementara itu, keluarga wartawan menegaskan bahwa mereka akan terus menuntut penyelidikan atas pembunuhan putrinya dan hukuman para pelakunya.

“Kami hanya meminta keadilan untuk Shireen,” kata saudara laki-laki Shireen, Anton Abu Akleh, pada saat upacara peringatan kematian empat puluh hari Shireen.

Ratusan peserta dalam peringatan pembunuhan Shireen, yang diadakan di Istana Budaya Ramallah dan termasuk pameran foto-foto jurnalis, menandatangani petisi yang menyerukan badan-badan internasional untuk mempercepat penyelidikan pembunuhan itu.

Pasukan pendudukan Israel, berdasarkan penyelidikan awal yang dilakukan pada bulan lalu, mengumumkan bahwa tidak ada kecurigaan kriminal langsung.

Pasukan pendudukan Israel mengumumkan pada hari Jumat lalu, bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan internal atas kejahatan yang mereka lakukan selama prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh pada 13 Mei, tetapi tidak mengungkapkan hasilnya.

Bukan hanya membunuh, pasukan pendudukan Israel juga menyerang prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh, yang kemudian semakin memicu kecaman luas di dunia, karena pasukan pendudukan Israel berusaha mencegah pelayat mengibarkan bendera Palestina atau meluncurkan slogan-slogan nasional Palestina.

Peti mati Shireen Abu Akleh hampir jatuh dari tangan para pelayat setelah para pelayat Palestina dipukuli dengan tongkat oleh pasukan pendudukan Israel. Sebagian pelayat bahkan ditangkap oleh pasukan pendudukan Israel.

Pada 11 Mei, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan meninggalnya Shireen Abu Akleh (51 tahun), setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel, pada saat meliput serangan pasukan Israel di kawasan Jabriyat, dekat kamp pengungsi Jenin.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

PBB: Jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh Meninggal Ditembak Israel

“Semua informasi yang kami kumpulkan, termasuk dari tentara Israel dan jaksa agung Palestina, menegaskan sebuah fakta bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Al-Samudi ditembak oleh pasukan keamanan Israel dan bukan berasal dari tembakan acak yang ditembakkan orang-orang Palestina bersenjata, seperti yang sebelumnya diklaim oleh otoritas Israel,” sebut juru bicara OHCHR.