Selama Juli 2022, Terjadi Lebih 63 Pelanggaran Digital terhadap Konten Palestina

“Platform media sosial terus memerangi media Palestina dengan membatasi dan menghapus akun jurnalis untuk menerbitkan berita yang berkaitan dengan perjuangan Palestina. Di Palestina, Hisham Abu Shakra, pemenang penghargaan internasional, menegaskan bahwa platform media sosial tidak memperhitungkan privasi perjuangan Palestina, dan menganggapnya sebagai konten ‘hasutan untuk melakukan kekerasan’. Hal yang pada akhirnya menghambat proses penyebaran informasi dan berita,” sebut Sada Sosial Center.

BY 4adminEdited Wed,03 Aug 2022,12:57 PM

Ramallah, SPNA - Dokumentasi yang dilakukan oleh Sada Social Center, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Senin (01/08/2022), menunjukkan bahwa selama bulan Juli situs jejaring sosial melakukan lebih dari 63 pelanggaran digital terhadap konten Palestina.

Dokumentasi tersebut menyatakan bahwa akun Palestina telah menerima sejumlah laporan terkait pelanggaran kebijakan konten, mulai dari pembatasan publikasi, larangan akses, dan larangan publikasi ketika menerbitkan berita terkait Palestina, dan penghapusan sejumlah akun.

Dokumentasi Sada Social Center menunjukkan bahwa Facebook menjadi platform di tingkat pertama yang melakukan pelanggaran dengan sebanyak 50 pelanggaran selama Juli. Selanjutnya, lima pelanggaran terjadi di platform Tik Tok, dan tiga pelanggaran di Instagram.

Selama sebulan terakhir, platform YouTube menghapus tiga akun atau saluran karena menerbitkan konten Palestina. Selanjutnya, Twitter juga melakukan dua pelanggaran digital dengan penghapusan akun.

“Platform media sosial terus memerangi media Palestina dengan membatasi dan menghapus akun jurnalis untuk menerbitkan berita yang berkaitan dengan perjuangan Palestina. Di Palestina, Hisham Abu Shakra, pemenang penghargaan internasional, menegaskan bahwa platform media sosial tidak memperhitungkan privasi perjuangan Palestina, dan menganggapnya sebagai konten ‘hasutan untuk melakukan kekerasan’. Hal yang pada akhirnya menghambat proses penyebaran informasi dan berita,” sebut Sada Sosial Center.

Sada Social Center mengkonfirmasi upaya tanpa henti untuk memantau pelanggaran terhadap konten Palestina dan bekerja untuk menindaklanjutinya dengan pihak administrasi Meta dan platform lainnya, serta bekerja untuk memulihkan banyak akun yang diblokir atau dilarang.

Beberapa hari yang lalu, Facebook menghapus halaman baru The Palestinian Information Center (Pusat Informasi Palestina) setelah memiliki lebih dari seperempat juta pengikut. Sebelumnya pada 2019, halaman resmi The Palestinian Information Center yang sama juga dihapus, di mana ketika itu mereka memiliki 5 juta pengikut di Facebook. Sejumlah halaman Palestina lainnya juga dihapus.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Teror Terus Meningkat, Terjadi 594 Serangan Pemukim Israel Selama Juli 2022

“Selama bulan Juli, otoritas pendudukan Israel mengeluarkan 49 surat pemberitahuan, mulai dari pemberitahuan pembongkaran bangunan, penghentian konstruksi bangunan fasilitas Palestina dengan dalih tanpa izin, di mana sebagian besar terpusat di provinsi Hebron dengan jumlah 14 kasus dan Tubas sebanyak 12 kasus,” kata Muayyad Shaaban.