Ramallah, SPNA - Sebuah laporan berkala, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Senin (01/08/2022), mencatat sebanyak delapan penduduk Palestina meninggal dunia dan sebanyak 415 lainnya terluka akibat tembakan peluru pasukan pendudukan Israel, selama Juli lalu.

Dalam laporannya, Pusat Informasi Palestina, Mo3ta, mengatakan bahwa selama periode bulan Juli lalu, pihaknya mencatat sebanyak 588 aksi perlawanan yang dilakukan penduduk Palestina, yang mengakibatkan 18 orang Israel terluka.

Laporan tersebut mendokumentasikan sebanyak 44 serangan penembakan terhadap target pasukan pendudukan Israel, termasuk 12 di Nablus dan jumlah yang sama juga terjadi di Jenin. Para pejuang perlawanan Palestina menghadapi serbuan harian pasukan pendudukan Israel dan terlibat dalam bentrokan sengit.

Jumlah operasi penikaman atau upaya penikaman yang tercatat mencapai tiga operasi, sedangkan jumlah operasi tabrak lari sebanyak dua kali.

Laporan tersebut juga mencatat 10 kasus pelemparan atau penanaman alat peledak, selain 14 operasi pelemparan bom molotov, tiga operasi pelemparan petasan, dan 15 operasi pembakaran fasilitas dan alat-alat militer pasukan pendudukan Israel.

Laporan menyebutkan bahwa para pemuda Palestina melanjutkan aksi perlawanan rakyat dan respon terhadap serangan pasukan pendudukan dan pemukim Israel, di mana Tepi Barat dan Yerusalem mencatat 180 operasi pelemparan batu, 76 perlawanan terhadap serangan pemukim Israel, 28 aksi demonstrasi dan pawai, serta 220 aksi konfrontasi dalam berbagai bentuk.

Provinsi Nablus, Yerusalem, dan Hebron mencatat frekuensi tertinggi operasi perlawanan penduduk Palestina, di mana 105 operasi terjadi di Nablus, 83 operasi terjadi di Yerusalem, dan 80 operasi perlawanan terjadi di Hebron.

(T.FJ/S: Palinfo)