Tel Aviv, SPNA - Ribuan orang Israel berdemonstrasi di pusat kota Tel Aviv pada Sabtu (7/1/2023) malam waktu setempat. Aksi ini digelar guna memprotes pemerintahan sayap kanan baru yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera pelangi dan spanduk mengecam koalisi sayap kanan dan menyerukan perdamaian antara Israel dan Palestina. Sejumlah anggota parlemen sayap kiri, termasuk pemimpin partai Buruh Merav Michaeli, memberikan pidato dalam aksi protes tersebut.
Pemerintah baru yang dipimpin oleh Netanyahu—perdana menteri terlama Israel dan pemain politik dominannya dalam tiga dekade terakhir—dianggap sebagai pemerintah paling rasis dalam sejarah pendudukan Israel.
Protes itu dilakukan sebagai tanggapan atas usulan reformasi peradilan yang diusulkan Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin, yang dilihat oleh banyak orang Israel sebagai 'kudeta berbahaya.'
Gerakan Bendera Hitam anti-Netanyahu mengatakan bahwa "kudeta akan menghadapi bangsa yang bertekad untuk menjaga demokrasi kita - dan (reformasi) akan gagal."
Gerakan tersebut menuduh Netanyahu mendorong reformasi untuk menghindari kemungkinan dampak dari persidangan korupsi yang sedang berlangsung, dengan mengatakan bahwa dia menghancurkan institusi demokrasi dengan merusak sistem peradilan dan berkampanye melawan Hakim Pengadilan Tinggi.
(T.RA/S: WAFA)
