Ramallah, SPNA - Penduduk Palestina di desa Umm Safa, yang terletak di barat laut Ramallah, Komisi Kolonialisasi dan Perlawanan Tembok, dan aktivis perlawanan rakyat, pada Jumat (14/07/2023), berhasil memindahkan pos permukiman yang didirikan secara ilegal oleh pemukim Israel di tanah desa Umm Safa sekitar dua minggu lalu.
Komisi Kolonialisasi dan Perlawanan Tembok mengatakan bahwa keberhasilan mengusir atau menghilangkan pos pemukiman ilegal dari tanah Palestina di Umm Safa merupakan bagian dari aksi perlawanan rakyat dalam melawan segala bentuk perampasan tanah Palestina.
Komisi Kolonialisasi dan Perlawanan Tembok menunjukkan bahwa keberhasilan pengusiran ini menegaskan pentingnya tindakan perlawanan rakyat, dan pentingnya semua lapisan masyarakat untuk bersatu dalam melindungi tanah Palestina.
Komisi Kolonialisasi dan Perlawanan Tembok menunjukkan bahwa aksi rakyat Palestina dimulai sejak para pemukim Israel mendirikan pos terdepan ilegal di tanah Umm Safa, di mana pemuda Palestina Abdel-Jawad Saleh pada Jumat lalu meninggal dunia, menjadi sasaran senjata tentara pendudukan Israel selama bentrokan yang meletus di desa Umm Safa.
Sebelumnya, puluhan penduduk Palestina mengalami sesak napas setelah terkena tembakan gas air mata dan granat kejut, selama serangan tentara pendudukan Israel terhadap aksi demontrasi anti permukiman ilegal di desa Umm Safa.
Berdasarkan sejumlah laporan dari sumber lokal, tentara pendudukan Israel menembakkan granat kejut dan gas air mata kea rah penduduk sipil, yang melakukan aksi demontrasi damai usai shalat Jumat. Aksi demontrasi ini merupakan aksi mingguan untuk memprotes upaya para pemukim Israel yang mencoba merebut tanah desa Palestina di Umm Safa.
Selama berminggu-minggu, desa Umm Safa menghadapi serangan terus menerus yang dilakukan oleh para pemukim, mulai dari pembakaran rumah dan kendaraan, hingga penembakan peluru tajam kea rah rumah dan bangunan milik Palestina. Kejahatan ini dilakukan di bawah perlindungan tentara pendudukan Israel.
Otoritas pendudukan Israel membangun lebih dari 199 permukiman ilegal dan 256 pos terdepan ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, di mana lebih dari 900.000 pemukim Israel tinggal, termasuk 350.000 di Yerusalem Timur yang diduduki. Pemukim Israel ini melakukan serangan hampir setiap hari terhadap penduduk Palestina dan properti mereka di wilayah Palestina yang diduduki.
Berdasarkan hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan wilayah pendudukan, dan semua kegiatan pembangunan permukiman di atas tanah Palestina tersebut adalah tindakan ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.
(T.FJ/S: Palinfo)
