Menteri Israel Sebut Haknya dan Anak-anaknya “Lebih Penting” dari Hak Orang Palestina

Ben-Gvir memiliki rekam jejak panjang dalam mengekspresikan pandangan rasis dan anti-Palestina. Ia dididik di partai Kach pimpinan Rabbi Meir Kahane, yang menganjurkan pembatalan kewarganegaraan Israel bagi warga Palestina di negara tersebut.

BY 4adminEdited Sat,26 Aug 2023,01:44 PM

Tel Aviv, SPNA - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, pada Rabu (23/08/2023), mengatakan bahwa hak-haknya melebihi hak-hak penduduk Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Ketika berbicara dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel, Ben-Gvir ditanya tentang meningkatnya ketegangan di Tepi Barat, ia mengatakan bahwa hak-haknya “lebih penting” dibandingkan hak-hak warga Palestina. Ben-Gvir menyebutkan bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk menjamin keamanan para pemukim Yahudi.

Ben-Gvir kemudian menambahkan bahwa Menteri Pertahanan Yoav Gallant tidak berbuat cukup banyak untuk menindak penduduk Palestina.

“Hak saya, hak istri dan anak-anak saya untuk bepergian di jalan-jalan di Yudea dan Samaria (sebutan Israel untuk Tepi Barat), lebih penting daripada hak bergerak bagi orang Arab (Palestina). Itulah kenyataannya. Itulah yang sebenarnya. Hak hidup saya lebih penting daripada hak mereka untuk bergerak,” kata Ben-Gvir, menggunakan istilah nasionalis Yahudi untuk wilayah Tepi Barat.

Ben-Gvir sendiri adalah pemukim Yahudi yang berasal dari permukiman ilegal Kiryat Arba di Tepi Barat, dekat kota Hebron, Palestina.

Ahmad Tibi, anggota parlemen dan warga Palestina-Israel, menyebut komentar Ben-Gvir sebagai bukti bahwa Israel tidak menghargai kehidupan orang Palestina.

“Pertama kalinya seorang menteri Israel mengakui secara langsung bahwa Israel menerapkan rezim apartheid, berdasarkan supremasi Yahudi,” kata Tibi di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Ben-Gvir memiliki rekam jejak panjang dalam mengekspresikan pandangan rasis dan anti-Palestina. Ia dididik di partai Kach pimpinan Rabbi Meir Kahane, yang menganjurkan pembatalan kewarganegaraan Israel bagi warga Palestina di negara tersebut.

Setelah Kach (satu-satunya entitas politik Yahudi di Israel yang pernah ditetapkan sebagai organisasi teroris) dilarang, Ben-Gvir melanjutkan aktivitas kekerasan terhadap warga Palestina dan didakwa delapan kali karena tindakan tersebut, termasuk karena menghasut rasisme dan mendukung organisasi teroris.

Selama bertahun-tahun, di rumahnya ia menggantungkan foto Baruch Goldstein, pemukim Yahudi dari Kiryat Arba yang pada tahun 1994 membunuh 29 jamaah Muslim di Masjid Ibrahimi di Hebron.

Awal bulan ini Ben Gvir memuji para pemukim yang dicurigai membunuh seorang warga Palestina berusia 19 tahun di Tepi Barat yang diduduki sebagai “pahlawan”.

Sejak awal tahun ini, setidaknya delapan warga Palestina telah terbunuh dalam serangan pemukim Israel, dibandingkan dengan lima warga Palestina yang dibunuh oleh pemukim Israel pada tahun 2022.

(T.FJ/S: Sputnik)

leave a reply
Posting terakhir