Bank Dunia: 1 dari 4 Penduduk Palestina, Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Direktur dan Perwakilan Bank Dunia di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Stefan Emblad, mengatakan bahwa ekonomi Palestina stagnan selama lima tahun terakhir dan diperkirakan tidak akan membaik kecuali ada kebijakan yang mendukung perubahan mendasar.

BY 4adminEdited Tue,19 Sep 2023,01:30 PM

Yerusalem, SPNA - Bank Dunia, pada Senin (18/09/2023), mengatakan bahwa satu dari setiap empat penduduk Palestina, hidup di bawah garis kemiskinan. Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi Palestina akan terus berputar jauh di bawah kemampuannya.

“Ada sejumlah hambatan keuangan dan pembatasan yang diberlakukan oleh Israel yang menghambat akses terhadap layanan kesehatan, yang berdampak negatif terhadap penduduk Palestina, terutama di Jalur Gaza,” kata Bank Dunia dalam laporannya.

Data Bank Dunia ini dikeluarkan dalam laporan “Bertarung Melawan Waktu,” yang akan disampaikan Komite Relasi Khusus, sebuah pertemuan tingkat kebijakan terkait koordinasi bantuan pembangunan kepada rakyat Palestina, yang akan diadakan di New York pada tanggal 20 September.

Laporan tersebut menyoroti tantangan ekonomi yang dihadapi Palestina dan menjelaskan hambatan yang mempengaruhi layanan kesehatan.

Direktur dan Perwakilan Bank Dunia di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Stefan Emblad, mengatakan bahwa ekonomi Palestina stagnan selama lima tahun terakhir dan diperkirakan tidak akan membaik kecuali ada kebijakan yang mendukung perubahan mendasar.

“Selama tiga puluh tahun, wilayah Palestina telah ikut serta dalam kesatuan bea cukai dengan Israel, tetapi berolak belakang dengan perkiraan. Ketika perjanjian terkait tersebut ditandatangani, kesenjangan ekonomi malah terus melebar,” kata Stefan Emblad.

Berdasarkan data resmi, produk domestik bruto Palestina pada tahun 2022 hanya mencapai sekitar 18 miliar dolar, sedangkan di Israel pada periode yang sama mencapai sekitar 430 miliar dolar.

“Tingkat pendapatan per kapita di Israel telah menjadi 14-15 kali lebih tinggi dibandingkan pendapatan per kapita di wilayah Palestina. Tingkat kemiskinan juga sangat tinggi, di mana sekitar satu dari setiap empat penduduk Palestina, hidup di bawah garis kemiskinan,” kata Stefan Emblad.

Bank Dunia menyatakan bahwa ekonomi Palestina masih menghadapi risiko tinggi, mengingat sistem yang kompleks, akibat pembatasan pergerakan dan perdagangan yang dilakukan Israel di Tepi Barat, blokade di Jalur Gaza, perpecahan internal antara Tepi Barat dan Jalur Gaza, pembatasan ketat terhadap keuangan publik dan program reformasi, serta menurunnya bantuan luar negeri selama bertahun-tahun.

(T.FJ/S: Anadolu)

leave a reply
Posting terakhir