Kepresiden Palestina Kutuk Pembunuhan oleh Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara resmi Kepresidenan Palestina, mengatakan, “Agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami di Gaza, Jenin dan kota-kota Palestina lainnya akan membawa kekerasan dan eskalasi ke seluruh wilayah.”

BY 4adminEdited Wed,20 Sep 2023,01:06 PM

Ramallah, SPNA – Kantor kepresidenan Palestina, Selasa malam (19/09/2023), mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara resmi Kepresidenan Palestina, mengatakan, “Agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami di Gaza, Jenin dan kota-kota Palestina lainnya akan membawa kekerasan dan eskalasi ke seluruh wilayah.”

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagai reaksi terhadap pembunuhan yang dilakukan tentara Israel terhadap seorang warga Palestina di Gaza dan dua lainnya di Jenin di Tepi Barat selama serangan tentara di kamp pengungsi Jenin, bahwa “kelanjutan pembunuhan sehari-hari terhadap rakyat kami, adalah tanggung jawab otoritas pendudukan, yang mendorong hal-hal ke arah konfrontasi habis-habisan, yang konsekuensinya tidak dapat ditanggung oleh siapa pun."

Dia menambahkan, “Pemerintah Amerika Serikat (AS) harus sadar betul bahwa kawasan ini berada di ambang ledakan akibat kegigihan Israel dalam melakukan pembunuhan, perusakan, dan pencurian tanah. Pemerintah Amerika juga harus segera melakukan intervensi untuk menghentikan kegilaan Israel ini.”

Nabil menekankan bahwa “kebijakan yang diikuti oleh pemerintah sayap kanan di Israel tidak akan memberikan keamanan dan stabilitas kepada siapa pun.”

(T.HN/S: Wafa)

leave a reply
Posting terakhir

Palestina Kutuk Kejahatan Pembunuhan Pemuda Palestina oleh Pemukim Israel

“Palestina menganggap kejahatan baru ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari serangkaian pembunuhan harian yang dilakukan terhadap rakyat (Palestina) kami dan pertukaran peran antara tentara pendudukan Israel dan milisi bersenjata pemukim Yahudi Israel, dengan kedok dan atas persetujuan Israel,” sebut Kementerian Luar Negeri.