Vodafone Mesir dan Starlink Siap Bantu Jaringan Komunikasi di Jalur Gaza

Serangan besar-besaran dan intens Israel menyebabkan gangguan dan putusnya jaringan komunikasi dan internet di Jalur Gaza. Sejumlah lembaga internasional mengumumkan bahwa tidak dapat melakukan kontak apa pun dengan rekan-rekan mereka di Jalur Gaza akibat gangguan komunikasi.

BY 4adminEdited Sun,29 Oct 2023,12:07 AM

Kairo, SPNA - Ketua Dewan Direksi Perusahaan Telekomunikasi Mesir, Vodafone, Hani Mahmoud, pada Sabtu (28/10/2023), mengumumkan bahwa perusahaan telah menyiapkan stasiun komunikasi bergerak ke perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza, untuk memulihkan Internet dan jaringan komunikasi yang telah mati.

Hani Mahmoud menyebutkan bahwa Persatuan Telekomunikasi Internasional mengeluarkan resolusi yang menekankan pentingnya memulihkan komunikasi dan internet di Gaza, untuk membukan akses komukasi bagi dunia luar dan menyelamatkan para korban serangan Israel.

“Perusahaan kami telah menyiapkan beberapa stasiun bergerak yang selalu kami gunakan dalam pertandingan dan pertemuan ke daerah perbatasan antara Mesir dan Gaza. Kami berkoordinasi dengan lembaga pemerintah untuk melaksanakan hal ini,” kata Hani Mahmoud.

Sementara itu, hal yang sama juga diungkapkan pengusaha Amerika Serikat, Elon Musk, yang mengumumkan bahwa ia akan memberikan akses komunikasi jaringan satelit Starlink kepada organisasi internasional yang diakui di Jalur Gaza.

“Starlink akan memberikan jaringan komunikasi kepada organisasi yang diakui secara internasional yang memberikan bantuan di Gaza,” kata Elon Musk melalui akun X (Twitter).

Serangan besar-besaran dan intens Israel pada Jumat malam (27/10/2023), menyebabkan gangguan dan putusnya jaringan komunikasi dan internet di Jalur Gaza. Sejumlah lembaga internasional mengumumkan bahwa tidak dapat melakukan kontak apa pun dengan rekan-rekan mereka di Jalur Gaza akibat gangguan komunikasi.

Pada Jumat malam, Perusahaan Telekomunikasi Palestina, Jawwal, menyatakan pemutusan total layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza, setelah Israel melakukan pemboman dan serangan udara besar-besaran.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Minggu (29/10), sebanyak lebih 8.000 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, termasuk di antaranya 3.200 anak-anak. Sementara itu, sekitar 20.000 penduduk Palestina mengalami luka-luka dan lebih 1000 orang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir