Mesir selalu di hati rakyat Gaza.

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Sat,11 Feb 2017,12:37 PM

Opini  Fahmi  Huwaidi:

Mesir selalu di hati rakyat Gaza

Kairo-SPNA- Fahmi Huwaidi (FH),  penulis senior sekaligus pengamat politik ternama di Mesir menulis opini, Senin (6/2/2017), yang dimuat di sejumlah media Arab, baik media cetak maupun media online.

FH memberi judul tulisan dengan kalimat, “Surprise dari Jalur Gaza.” Judul ini ia pilih sebagai ungkapan rasa takjubnya akan kecintaan rakyat Gaza terhadap Mesir yang letaknya  berbatasan langsung dengan Jalur Gaza.

Tulisan ini dilatarbelakangi setelah FH melihat antusias penuh masyarakat Gaza dalam mendukung timnas Mesir pada ajang Piala Afrika 2017.

“Saya benar-benar takjub melihat solidaritas rakyat Gaza mendukung Timnas Mesir saat melawan Timnas Kamerun pada laga semi final Liga Afrika baru-baru ini.” tulis FH.

“Mereka rakyat Gaza seolah lupa akan keperihan yang mereka jalani selama 10 tahun lebih hidup dalam blokade Israel,” papar FH.

“Mereka terlihat sangat antusias memberikan dukungan terhadap Timnas Mesir.”

Semangat nasionalisme Arab benar-benar terasa, betapa rakyat Gaza adalah bagian yang tidak terpisah dari negara-negara Arab lain yang hidup bebas dan merdeka.

FH, penulis kawakan dan dihargai semua kelompok politik di Mesir ini, kemudian melanjutkan tulisannya dengan kritik-kritik tajamnya terhadap rezim pemerintah Mesir. Menurutnya, rezim ikut berperan dalam penderitaan berkepanjangan yang dialami oleh penduduk Jalur Gaza. 

“Ini sudah 10 tahun lamanya, Jalur Gaza hidup dalam blokade Israel, dan Mesir ikut ambil bagian dan bertanggungjawab atas derita itu,”ungkap FH.

Sebagai bukti, perbatasan Rafah (Pintu perlintasan antara Mesir dan Jalur Gaza) sangat jarang dibuka. Ada ribuan orang yang mengantri untuk masuk dan keluar dari Jalur Gaza.

Dia sangat menyayangkan betapa rezim di Mesir ini ikut mempersulit kehidupan rakyat Gaza.  Apalagi, menurut FH, mayoritas media massa Mesir ikut mencitrakan negatif ketika melaporkan peristiwa yang terkait dengan Jalur Gaza.

Media Massa Mesir  mecitrakan penduduk atau pejuang Gaza seperti sekumpulan  orang yang berpaham radikal bersenjata yang akan membahayakan stabilitas keamanan di Mesir.

Alasan miilter Mesir menghancurkan sejumlah terowongan bawah tanah, karena ditengarai sebagai jalur perlintasan para kelompok garis keras yang berafiliasi kepada jemaah-jemaah radikal seperti Al-Qaedah, ISIS dan lain sebagainya.

FH sangat tidak sependapat dengan penilaian media massa Mesir  yang menyebut bahwa perbatasan Jalur Gaza-Mesir adalah sarang terorisme yang membayakan Mesir.

FH prihatin dan sangat menyayangkan, seharusnya rezim Mesir melakukan pendekatan-pendekatan politik dan keamanan yang lebih arif untuk masa depan dan nasib penduduk Jalur Gaza.

Karena menurut FH, penduduk Jalur Gaza senantiasa berharap besar kepada Mesir,  dan sangat mencintai saudara-saudaranya yang berada di Mesir.

Dalam tulisannya, FH menyebut bahwa salah seorang sahabat berkata padanya, orang-orang Gaza tidak sedikit yang punya garis keturunan dari Mesir. Hubungan persilangan atau pernikahan sejak dulu terjalin antara rakyat Mesir dan Jalur Gaza. Sebab memang Jalur Gaza pernah berada di bawah teritorial Mesir secara geografis.

Oleh sebab itu, ikatan batin antara penduduk Jalur Gaza dan rakyat Mesir akan selalu kuat sepanjang masa.

“Setidaknya, itulah rasa cinta dan persaudaraan yang diperlihatkan Jalur Gaza saat memperlihatankan dukungan penuh terhadap Timnas Mesir pada laga Piala Afrika baru-baru ini,” demikian FH menutup tulisannya.

SPNA Gaza City

Penerjemah: Ihsan Zainuddin

leave a reply