Pemanfaatan batu dalam arsitektur kota Yerikho

Serangkaian pilar melengkung, yang tersusun dari 300 blok batu kapur yang saling terkait, membentuk kubah. Dengan luas 60 meter persegi, sebuah bangunan didirikan untuk menciptakan mode urbanisme baru di Palestina.

BY Rara Atto Edited Fri,25 Aug 2017,01:34 PM
Pemanfaatan batu dalam arsitektur kota Yerikho

Aljazeera - Yerikho

Yerikho, SPNA - Kubah batu menhgadirkan bentuk baru di kota oasis Yerikho. Dua arsitek Palestina melakukan penelitian mengenai kapasitas batu sebagai bahan struktural.

Serangkaian pilar melengkung, yang tersusun dari 300 blok batu kapur yang saling terkait, membentuk kubah tersebut. Dengan luas 60 meter persegi, bangunan itu didirikan untuk menciptakan mode urbanisme baru di Palestina, kata Elias Anastas, salah satu perancangnya.

"Di Palestina, kami memiliki mayoritas batu gamping yang memiliki karakteristik mekanis yang baik, inilah yang ingin kami integrasikan dalam proses perancangan. Semua ini mengarah pada perubahan bentuk yang terkait dengan penggunaan material dan disertakannya batu dalam rancangan ini akan membentuk arsitektur kontemporer., "ungkap Yousef Anastas, co-designer proyek tersebut.

Terlahir di Betlehem, Anastas Bersudara menempuh pendidikan arsitektur di Prancis, dan sekarang mereka memimpin riset stereotomi - seni memotong dan merakit batu untuk tujuan konstruksi - di universitas arsitektur Perancis, Ensa Paris Malaquais.

"Penelitian kami berfokus pada menyelidiki kapasitas penggunaan batu sebagai bahan struktural. Dengan memahami kota-kota bersejarah kami, penelitian ini mencoba menghubungkan teknik konstruksi dengan morfologi perkotaan ... Idenya adalah untuk menyarankan morfologi perkotaan baru yang terkait dengan penggunaan ilmiah dalam berbagai material yang tersedia di Palestina, "kata Yousef.

Di Palestina – sebuah wilayah yang menganggap pemotongan batu dan bangunan dianggap sebagai bagian dari warisan lokal- konstruksi baru seperti beton bertulang dan baja pun telah banyak digunakan. Saat ini, batu sering digunakan hanya sebagai penutup bangunan.

"Sementara di masa lalu, batu digunakan sebagai bahan struktural, sekarang digunakan sebagai bahan pembungkus bangunan yang menutupi kerangka beton," kata Elias. Hal ini akan berdampak negatif kota-kota Palestina, tambahnya.

Desain kubah tersebut dimulai pada bulan Januari 2016. Namun, karena batu-batu yang digunakan harus dipotong terlebi dahulu, sehingga proyek tersebut terealisasi pada bulan November.

"Batu-batu tersebut ... dipotong dengan dimensi dan sudut yang unik," kata Yousef. "Setiap batu memainkan peran struktural yang sama. Satu batu akan menopang dan ditopang dua batu lainnya. Sehingga akan nampak bahwa struktur tersebut akan saling didukung."

Beberapa penduduk setempat mengatakan bahwa mereka tidak yakin dengan tujuan kubah tersebut. Fuad misalnya, mengatakan bahwa bisa jadi itu tempat untuk menyajikan "kopi dan shisha". Sementara yang lain menyebutnya sebagai "tempat peristirahatan ... untuk memberi keteduhan".

Menurut Anastas Bersaudara, kini dan di masa datang, kubah ini akan menjadi tujuan artis dan para penulis, baik dari Palestina maupun mancanegara.

Jadi mengapa batu tetap menjadi ciri yang paling mencolok di kebanyakan bangunan di seluruh Palestina? Hal ini sebagi ciri bangunan pada era pemerintahan Inggris, yang dimaksudkan untuk melestarikan tampilan khas Yerusalem - sebuah ciri yang tetap terjaga hingga saat ini.

Dalam bukunya, Memoirs Engraved in Stone: Urban Mansions Palestina, Diala Khaswaneh menggambarkan keterampilan para pemahat batu lokal. Ia mencatat pentingnya batu sebagai bahan struktural di berbagai era arsitektur di Palestina.

Namun, seiring hadirnya bahan konstruksi modern, keterampilan membangun dengan batu pun lenyap. Keterampilan "mendirikan sebuah bangunan batu di dalam dalam lansekap" adalah apa yang ingin dilestarikan Elias, dengan teknik bangunan modern yang memanfaatkan "bahan mulia" batu yang sangan penting bagi lansekap Palestina.

Yerikho, yang terkenal di kalangan warga Palestina karena perkebunan jeruk dan cuaca musim dingin yang hangat, adalah salah satu kota tertua di dunia dengan pemukiman manusia yang tidak terganggu. Pengunjung berduyun-duyun ke kota tersebut pada musim dingin. Sementara pada  musim panas Yerikho menjadi kota yang hampir terisolasi.

Melimpahnya pertambangan di Palestina tengah membuat batu menjadi pilihan material bangunan yang lebih ekonomis di seluruh wilayah ini. Studi telah menemukan bahwa sebanyak 300 tambang yang menghasilkan sekitar 22 juta meter persegi batu dan marmer, terdapat di sepanjang Tepi Barat setiap tahunnya. Palestina adalah eksportir terbesar ke-12 dari bahan-bahan ini.

Di tahun-tahun mendatang, Anastas Bersaudara berencana membangun visi mereka dengan mendirikan 11 kubah lagi di tempat yang sama dimana bangunan mereka saat ini berdiri.

(T.RA/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir