Madrid, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas meninggalkan Spanyol pada hari Rabu, (22/1/2017) setelah mengakhiri kunjungan resmi atas undangan Raja Felipe VI, di mana dia bertemu dengan pejabat senior di Spanyol.
Menurut kantor berita resmi Palestina, Abbas mengadakan pembicaraan dengan Raja Spanyol, Perdana Menteri Mariano Rajoy, dan para pemimpin partai di Spanyol.
Abbas tiba di Spanyol hari Minggu lalu, didampingi sejumlah pejabat Palestina.
Dalam pidatonya di gedung parlemen, Ia membahas perkembangan terakhir di Palestina, terutama yang berkaitan dengan rekonsiliasi nasional, pelanggaran yang dilakukan Israel, dan upaya untuk menghidupkan kembali langkah-langkah politik.
Abbas menyatakan kesiapannya untuk mendukung kesepakatan damai dengan Israel di bawah naungan Presiden AS Donald Trump.
Dia juga menegaskan langkahnya untuk mendirikan negara Palestina merdeka dimana Jerusalem Timur sebagai ibukotanya, di wilayah perbatasan yang disepakati 4 Juni 1967, di mana rakyat Palestina dapat hidup bebas dan bermartabat berdampingan dengan Israel.
2014 lalu Parlemen Spanyol, sepakat mengajukan petisi kepada Pemerintah yang menuntut pengakuan terhadap Palestina.
Pemerintah AS yang dipimpin Donald Trump mengatakan akan berusaha untuk menghidupkan kembali proses perundingan damai antara Palestina dan Israel yang telah beku sejak 3 tahun lalu.
Kesepakatan damai antara Israel dan Palestina terhenti pada bulan April 2014 lalu, menyusul penolakan Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman dan membebaskan tahanan dan menolak solusi dua negara dan pendirian negara Palestina sesuai batas 1967 dimana Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. (T.RS/S:AnadoluAgency)
