Ramallah, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Sabtu (2/12/1017) menelepon Pangeran Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman untuk membahas bahaya yang dihadapi kota Jerusalem serta menuntut Saudi melindungi situs suci Islam dan Kristen di kota suci tersebut.
Hal ini dilakukan Abbas setelah sejumlah media melaporkan rencana pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel atau pemindahan Kedutaan Besar AS ke kota suci umat Islam itu.
Abbas menekankan jika ini terjadi maka dapat menghancurkan proses perdamaian dan merusak stabilitas di kawasan.
Pangeran Muhammad bin Salman menekankan bahwa masalah ini akan menjadi prioritas khusus bagi Khadimul Haramain Syarifain, Raja Salman bin Abdul Aziz.
Selain itu, surat kabar resmi Al-Wafa, melaporkan bahwa Abbas juga menelepon Presiden Republik Arab Mesir, Abdul Fatah al-Sisi dan Amir Qatar. Kepada keduanya Abbas menjelaskan situasi kota Jerusalem, dan pentingnya melindungi kota suci tersebut.
Pada hari Jumat, (30/11/2017) pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump, berencana mengakui kota Jerusalem sebagai ibu kota Israel dalam sebuah pidato Rabu depan.
Pejabat tersebut mengatakan kepada Associated Press, bahwa Trump berencana memenuhi janjinya selama kampanye untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Jerusalem yang diduduki. (T.RS/S:PIC)