Al_Quds, SPNA - Surat kabar Haaretz, Jum’at (22/06/2018) melaporkan bahwa ‘’Deal of Century’’ Presiden AS, Donald Trump, tuntut Palestina relakan Yerusalem Timur serta menawari pemerintah Palestina menjadikan Abu Dis sebagai ibukota negara.
Sebagai ganti pemerintah Israel diharuskan menarik kekuasannya dari 3 hingga 5 wilayah di sebelah timur dan utara kota al-Quds diantaranya: Shuafat, Jabbal Mukabber, Issawiya dan Abu Dis.
Seorang analis militer Haaretz, Amos Harel mengatakan bahwa negara Palestina sesuai dengan Deal of Century menjadi negara cacat yang tidak punya militer atau senjata berat.
Selain itu Deal Of Century juga resahkan Yordania yang khawatir jika Arab Saudi dan negara Teluk lainnya diberikan wewenang atas Masjid al-Aqsa. Hal ini mengancam peran Yordania sebagai penanggung jawab urusan situs agama di kota Al-Quds.
Sebelumnya, Netanyahu bertemu Raja Abdullah dan menegaskan bahwa Israel akan menjaga status De Facto kota Yerusalem. Raja Abdullah II juga dilaporkan akan mengunjungi Donald Trump di Gedung Putih.
Sejumlah media sebelumnya menyebutkan adanya ketegangan antara dua kubu negara Arab, yaitu Arab Saudi dan UAE yang didukung oleh AS, serta Yordania dan Otoritas Palestina pasca rumusan solusi perdamaian yang dibacakan Jared Kushner.
Harel menambahkan bahwa tawaran pemerintah AS tersebut tidak sesuai dengan harapan Palestina yang telah memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat sejak Trump mendeklarasikan Yerusalem ibukota bagi Israel, Desember lalu.
Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel serta meresmikan kedubes AS di Al-Quds 15 Mei lalu dimana hal ini memancing gelombang protes dari Palestina dan dunia internasional.
Langkah AS tersebut juga ditentang oleh Majelis Umum PBB yang menetapkan resolusi dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.
(T.RS/S:RamallahNews)