Yerusalem, SPNA - Surat kabar Time of Israel, melaporkan bahwa Pembangunan gedung baru untuk Kedutaan Besar AS di Yerusalem akan menghabiskan dana sebesar 21,2 juta Dolar AS atau 300 Miliar Rupiah.
Jumlah 100 kali lebih besar dari anggaran awal yang dialokasikan untuk pembangunan Dubes AS tersebut.
Berdasarkan laporan surat kabar tersebut, Selasa (17/07/2018) perusahaan konstruksi yang dikontrak pihak berwenang AS akan memasang sistem keamanan canggih dan mahal di gedung baru tersebut.
Dokumen yang dilansir Time of Israel menunjukkan bahwa Gedung Putih telah meneken kontrak dengan Perusahaan D&K - Desbuild Limak, untuk memasang dan mengembangkan sistem keamanan kedubes AS di Yerusalem.
Hingga saat ini Gedung Putih telah menghabiskan 335,4 ribu dolar untuk merenovasi Konsulat AS yang telah dijadikan kedubes AS baru di Yerusalem.
Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan telah meresmikan kedubes AS di Al-Quds, Senin (15/05/2018).
Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB yang menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.
Senin lalu (14/05/2018) Amerika Serikat meresmikan kedutaannya di Yerusalem, Presiden AS Donald Trump melalui teleconference menegaskan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Trump melalui pesannya kepada undangan menegaskan bahwa Israel adalah negara merdeka dan memiliki hak seperti negara lain di dunia untuk menentukan ibukotanya sendiir dan Yerusalem adalah ibukota Israel. Trump juga menekankan bahwa Washington berkomitmen penuh pada perjanjian damai.
(T.RS/S:RtArabic)
