Tel Aviv, SPNA - Dinas intelijen Israel berada pada daftar utama dalam operasi pembunuhan yang telah menewaskan banyak orang -dibanding badan intelijen negara lain- sejak Perang Dunia II, dan melakukan lebih dari 800 operasi dalam dekade terakhir, sebuah buku yang dirilis awal tahun ini mengungkapkan.
Sang penulis, Ronen Bergman, mengadakan 1.000 wawancara dan mempelajari sejumlah dokumen yang bocor untuk menjelaskan harga manusia atas pembunuhan yang dilakukan Israel.
Menurut Bergman, hingga tahun 2000, Israel melakukan lebih dari 500 operasi pembunuhan yang mengakibatkan pembunuhan lebih dari 1.000 orang termasuk para pengamat. Selama Intifada Kedua, Israel kembali melakukan 1.000 operasi, di mana 168 di antaranya berhasil dilakukan.
Sejak itu, sekitar 800 operasi telah dilakukan, yang menargetkan warga sipil dan militer Hamas di Jalur Gaza dan luar negeri, tambahnya.
Bergman yang diwawancarai mengatakan bahwa pada lima kesempatan pada tahun 1982, menteri pertahanan Israel, Ariel Sharon, bermaksid menembak jatuh pesawat sipil ketika ia menemukan bahwa pemimpin Palestina Yasser Arafat mungkin berada di kapal. Pada setiap kesempatan, namun tentara Israel menolak mematuhi perintahnya.
(T.RA/S: MEMO)
