Ahed Tamimi: Saya rela meski harus dipenjara lebih 100 kali

Pasca menjalani delapan bulan masa tahanan di penjara Israel, aktivis Palestina Ahed Tamimi (17) mengatakan bahwa ia rela meski harus dipenjara "lebih dari 100 kali" demi memperjuangkan Palestina.

BY 4adminEdited Fri,03 Aug 2018,02:04 PM

Telesur - Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Pasca menjalani delapan bulan masa tahanan di penjara Israel, aktivis Palestina Ahed Tamimi (17) mengatakan bahwa ia rela meski harus dipenjara "lebih dari 100 kali" demi memperjuangkan Palestina.

"Saya harap tidak ada yang pernah mengalami apa yang saya alami, tetapi saya senang jika (hidup saya) berakhir di sana (demi) keyakinan saya," kata Tamimi kepada RT Arab setelah dia dibebaskan pada hari Minggu. "Dan saya siap dipenjara seratus kali lagi jika itu memberi kebaikan bagi negaraku."

Ahed ditangkap bersama ibunya pada 19 Desember 2017, beberapa hari setelah difilmkan - bersama sepupunya Nour Tamimi - yang menampar dan menendang dua serdadu Israel yang menyerbu rumah Tamimi, dekat Ramallah.

Salah satu tentara adalah yang sebelumnya menembak sepupunya, Mohammad (14), dengan peluru karet dari jarak dekat.

Video itu segera menjadi viral, memenangkan dukungan publik yang luar biasa dari artis, aktor, akademisi, dan atlet terkenal di seluruh dunia.

"Saya tahu mereka bisa menangkap saya," katanya kepada RT. "Ini adalah praktik umum ketika rakyat Anda hidup di bawah penindasan Israel.

Terkait video tersebut, Ahed menjelaskan, "Itu adalah tentara yang menembak (Muhammad) ketika wajahnya telah terluka dan hampir mati karenanya. Ini adalah tentara yang sama yang menembaki remaja di dekat tempat tinggal saya."

Sementara Ahed dipenjara karena serangan dan hasutan kekerasan, sepupunya yang lain - Musab (17) - ditembak mati oleh pasukan Israel.

"Kematian sepupu merupakan pukulan yang sangat berat sebab saya sedang berada di penjara. Administrasi penjara mencoba untuk menutup kelas yang kami ikuti- itu juga pukulan yang sangat merendahkan."

"Tapi kami berhasil melewatinya; kami berhasil. Peristiwa malang ini menyatukan kami."

(T.RA/S: Telesur)

leave a reply
Posting terakhir