Haddad menjelaskan bahwa warga Israel dalam jumlah besar menghubunginya dengan suara ketakutan untuk memesan shelter demi melindungi mereka dari serangan roket pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Para jamaah harus melewati banyak pos pemeriksaan keamanan Israel untuk bisa melakukan shalat Jumat di situs suci tersebut.