Jalur Gaza, SPNA - 25 warga Palestina luka-luka dalam demonstrasi di perbatasan utara antara Jalur Gaza dan wilayah yang diduduki Israel.
Demonstrasi tersebut bertujuan untuk menolak keputusan Washington yang menghentikan seluruh donasinya terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Juru bicara Menteri Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Ashraf Qaddoura mengatakan bahwa 25 warga Palestina menderita luka-luka akibat tindakan brutal pasukan Israel dalam demonstrasi tersebut.
Sejumlah warga Palestina Selasa sore (04/09/2018) menggelar demonstrasi di perbatasan utara Jalur Gaza untuk menolak keputusan Washington.
Demonstrasi yang dimotori Lembaga Tinggi Nasional Great March of Return juga bertujuan menegaskan kembali hak bagi pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka yang diduduki Israel pada tahun 1948.
Jumat lalu, Pemerintah Amerika Serikat memutuskan menghentikan seluruh donasi terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina.
Sejak awal 2018, UNRWA menghadapi krisis keuangan terbesar pasca keputusan AS yang memotong bantuannya terhadap lembaga kemanusiaan PBB tersebut.
UNRWA dilahirkan melalui Resolusi Majelis Umum PBB tahun 1949. Lembaga ini didirikan untuk memberikan bantuan dan perlindungan bagi pengungsi Palestina di 5 wilayah operasi yaitu Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
(T.RS/S:AnadoluAgency)
