Gaza, SPNA - Israel berencana untuk menjual empat kapal Freedom Flotilla yang disita saat berlayar menuju Jalur Gaza yang terkepung dan akan mendistribusikan hasil penjualan tersebut kepada dua keluarga pemukim.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, Selasa (04/09/2018), bahwa tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap keputusan Pengadilan Pusat Israel menyusul permintaan yang diajukan oleh keluarga tersebut.
Israel dalam beberapa pekan terakhir menyita empat kapal yang berasal dari Eropa, yang berupaya mematahkan blokade angkatan laut Israel yang diberlakukan di Jalur Gaza.
Menurut surat kabar tersebut, pengadilan telah mendengar pendapat dari pejabat senior angkatan laut dan intelijen yang mengatakan bahwa kepemilikan kapal akan disalurkan ke Hamas jika telah mencapai Gaza.
Militer Israel mengumumkan bahwa mereka menahan kapal di pelabuhan Ashdod di Israel tengah.
Salah satu dari dua keluarga, keluarga Gavish mengatakan tiga anggota keluarganya tewas dalam serangan pada 2002 ketika mereka berada di sebuah rumah di pemukiman ilegal Elon Moreh di Tepi Barat utara, sementara keluarga Feinstein mengatakan salah satu anggota keluarga mereka tewas saat serangan di Yerusalem pada tahun 2001.
Surat kabar Israel tersebut mengatakan bahwa pengadilan menemukan hubungan langsung antara serangan dan Hamas, menambahkan bahwa uang yang diperoleh dari penjualan kapal-kapal itu mungkin tidak akan melebihi beberapa ribu shekel, tetapi kedua keluarga itu melihat keputusan tersebut sangat penting.
(T.RA/S: MEMO)
