Yerusalem, SPNA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menunda pengusuran desa Khan Al-Ahmar di Yerusalem Timur.
Berdasarkan keterangan sumber kantor Perdana Menteri Israel, pembatalan tersebut bertujuan untuk memberikan tambahan waktu untuk menjalin negosiasi serta membahas usulan dari berbagai pihak.
Hingga saat ini pemerintah Israel belum memastikan tanggal penggusuran desa tersebut, seperti dilansir Rt Arabic, Sabtu (20/10/2018).
Sementara itu Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mengkritik keputusan Netanyahu. Lieberman menilai keputusan tersebut bertentangan dengan prinsipnya.
Pengadilan Israel, Mei lalu mengeluarkan keputusan mengizinkan pemerintah untuk meratakan bangunan desa Khan al-Ahmar dengan tanah karena dianggap ilegal dan tidak memiliki izin pembangunan.
Israel juga sebelumnya juga sudah memaksa penduduk Khan al-Ahmar agar angkat kaki dari lokasi sebelum tanggal 1 Oktober, namun warga menolak dan memilih bertahan.
Warga Palestina dari berbagai wilayah juga melakukan demosntrasi demi mempertahankan desa tersebut. Situasi ini membuat pemerintah Israel menunda penggusuran atas Khan al-Ahmar.
Sementara itu, Ketua organisasi anti permukiman Israel, Walid Assaf, mengatakan kepada Times of Israel bahwa protes di Khan al-ahmar akan terus berlanjut sampai Pengadilan Israel membatalkan keputusan zalim tersebut. (T.RS/S:Rtarabic)