Mesir ambil alih kepemimpinan Uni Afrika untuk periode 2019

Mesir resmi mengambil alih kepemimpinan Uni Afrika dari Rwanda. Negara Piramida tersebut diyakini akan lebih fokus dalam bidang keamanan, rekonstruksi dan pengamanan pengungsi.

BY 4adminEdited Mon,11 Feb 2019,01:58 PM

Addis Ababa, SPNA - Presiden Rwanda, Paul Kagame, Minggu (10/02/2019), menyerahkan tampuk kepemimpinan reguler Uni Afrika (UA) kepada Presiden Mesir, Abdel Fattah As-Sisi. Acara serah terima jabatan tersebut berlangsung dalam sesi pembukaan sidang UA yang berlangsung selama dua hari, di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.

Dalam pidatonya, As-Sisi mengatakan , “Saya menegaskan bahwa Mesir akan berusaha memperbaiki manajeman dan keuangan Uni Afrika.”

As-sisi juga mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Mesir untuk memimpin organisasi tersebut selama periode 2019.

“Saya berdiri di sini dengan kesadaran penuh akan besarnya tanggungjawab untuk mengkoordinasikan kerjasama antar negara Afrika. Ditambah dengan ancaman terorisme dan besarnya aspirasi rakyat yang harus dipenuhi.” Tambah As-Sisi.

Presiden Mesir tersebut juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, yang baru saja terpilih sebagai Presiden UA pada periode berikutnya.

Situs France24 menyebutkan bahwa Mesir menawarkan agenda yang berbeda dari pendahulunya. As-Sisi lebih menekankan pada program keamanan dan rekonstruksi. Hal tersebut sesuai dengan tema yang dipilih oleh Uni Afrika untuk tahun 2019, terkait keselamatan dan penertiban para pengungsi.

Uni Afrika merupakan organisasi internasional yang menggabungkan 55 negara Afrika. Organisasi ini pertama kali berdiri pada tanggal 9 Juli 2002. Mereka memilih Addis Ababa, ibu kota Ethiopia sebagai markas besar perkumpulan negera Afrika tersebut.

Salah satu tujuan utama UA adalah untuk mempercepat dan memfasilitasi integrasi politik, sosial dan ekonomi. Serta bekerjasama dalam menciptakan perdamaian dan keamanan, untuk mendukung demokrasi dan hak asasi manusia.

(T.HN/S: Arabic.sputniknews)

leave a reply