Jajak pendapat: Dukungan publik Amerika untuk Israel mencapai titik terendah dalam satu dekade terakhir

Polling baru Gallup menemukan bahwa 59 persen orang Amerika mengatakan mereka "lebih simpatik" terhadap Israel dalam masalah Israel-Palestina.

BY 4adminEdited Sat,09 Mar 2019,09:49 AM

Washington, SPNA - Dukungan rakyat Amerika untuk Israel telah jatuh ke level terendah dalam dekade terakhir, sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan. Polling baru Gallup yang dirilis hari Rabu (06/03/2019) ini menemukan bahwa 59 persen orang Amerika mengatakan mereka "lebih simpatik" terhadap Israel dalam masalah Israel-Palestina.

Hal ini menandai penurunan tajam dari tahun lalu, ketika 65 persen publik Amerika memihak rezim Tel Aviv.

Penurunan enam persen selama periode satu tahun merupakan yang terbesar dalam sejarah jajak pendapat tahunan, yang pertama kali dilakukan pada tahun 2001.

Penurunan terlihat di antara Demokrat dan Republik, namun, pengikut partai Trump sendiri mencatat penurunan paling tajam.

Sementara di kalangan Demokrat, perasaan simpati terhadap Israel turun total enam persen, dukungan Partai Republik turun sebesar 11 persen.

Penurunan dukungan yang mengejutkan di kalangan Republik menjadi kontras dengan hubungan Trump yang sangat dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Persentase Partai Republik mengatakan mereka lebih bersimpati dengan Israel dalam konflik turun dari angka tertinggi sepanjang masa, yaitu 87 persen pada 2018 menjadi 76 persen hari ini," kata jajak pendapat itu.

Persentase orang yang diidentifikasi sebagai independen politik tetap sama selama tahun lalu, dengan 60% lebih bersimpati dengan Israel.

Jumlah orang Amerika yang mengatakan mereka mendukung Palestina tetap tidak berubah, yaitu 21 persen.

Survei tahun lalu terjadi di tengah persiapan Washington untuk melanjutkan memindahkan kedutaan AS di Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds, sebuah langkah yang membuat geram warga Palestina dan memicu tanggapan beragam di Washington.

Trump secara resmi mengakui al-Quds sebagai ibu kota Israel pada bulan Desember 2017, yang menyebabkan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menghentikan pembicaraan yang diperantarai AS dengan Israel sambil mempertanyakan kemampuan Washington untuk tetap tidak memihak.

Trump, sebagai tanggapan memotong bantuan Amerika untuk PA, menarik dana dari lembaga-lembaga seperti Jaringan Rumah Sakit Yerusalem Timur serta beberapa lembaga bersama Israel-Palestina.

(T.RA/S: PNN)

leave a reply
Posting terakhir