Dewan Hubungan Amerika-Islam: “Jangan takut, jangan tinggalkan masjidmu”

Umat Islam AS memenuhi Masjid Washington setelah serangan yang menyebabkan meninggalnya 49 orang di dua  masjid di Selandia Baru.

BY 4adminEdited Sat,16 Mar 2019,11:40 AM

Washington, SPNA - Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Jumat (15/03/2019), mendesak umat Islam untuk meningkatkan persatuan dan solidaritas pasca pembunuhan terhadap 49 jamaah, yang ditembak mati saat shalat Jumat di dua masjid di Selandia Baru.

“Jangan takut dan jangan tinggalkan masjidmu. Tidak hari ini. Dan tidak untuk selamanya," Nihad Awad, Direktur Eksekutif CAIR menuturkan.

Berbicara di sebuah konferensi pers, Awad mengatakan bahwa ada 3.000 masjid di seluruh Amerika Serikat dengan jutaan Muslim yang menghadiri shalat Jumat.

"Mereka memiliki ketakutan yang sangat dahsyat, yang dilakukan oleh supremasi kulit putih dan para pemimpin politik yang percaya pada supremasi kulit putih," katanya.

Orang-orang bersenjata menembaki jemaah saat salat Jumat di masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, di mana salah seorang penembak menyiarkan langsung kejadian itu di media sosial. Sejak itu, rekaman rekaman tersebut dihapus dari platform media sosial.

Empat tersangka - tiga pria dan satu wanita - telah ditahan sejauh ini, dan beberapa alat peledak dijinakkan, menurut beberapa laporan mengutip polisi Selandia Baru dan komisarisnya, Mike Bush.

Pemimpin CAIR juga menyeru Presiden AS Donald Trump, dengan mengatakan bahwa ia -sebagian- harus disalahkan atas serangan teroris tersebut.

Awad menyampaikan pesan kepada Trump, mengkritik retorikanya selama dua tahun terakhir di mana ia secara eksplisit mengatakan bahwa "Islam membenci kita."

Salah satu tersangka dalam serangan itu merilis manifesto 74 halaman sebelum penembakan, di mana ia mengatakan bahwa Trump adalah "simbol identitas kulit putih yang diperbarui dan tujuan bersama."

"Trump, kata-kata Anda penting. Kebijakan Anda penting. Kata-kata Anda

memengaruhi kehidupan orang-orang tak berdosa di rumah dan secara global, ”kata Awad. "Dan Anda harus mengutuk ini, tidak hanya sebagai kejahatan rasial tetapi juga sebagai serangan teroris supremasi kulit putih."

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir