Parlemen Jerman: Gerakan boikot Israel (BDS) “anti-semit”

Dalam sidang yang digelar Jum’at, Parlemen Jerman menetapkan: “Gerakan Bikot Israel atau Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) menggunakan cara-cara anti-Semit untuk mencapai tujuan politik,”  Deutsche Welle  melaporkan Sabtu (18/05/2019).

BY 4adminEdited Sun,19 May 2019,01:40 PM

Berlin, SPNA - Parlemen Jerman menetapkan bahwa Gerakan Internasional Boikot Israel atau BDS adalah gerakan “anti-Semit”.

Dalam sidang yang digelar Jum’at, Parlemen Jerman menetapkan: “Gerakan Bikot Israel atau Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) menggunakan cara-cara anti-Semit untuk mencapai tujuan politik,”  Deutsche Welle  melaporkan Sabtu (18/05/2019).

Jerman juga berjanji untuk tidak memberikan dukungan finansial kepada organisasi mana pun yang meragukan keberadaan “pendudukan” Israel atau proyek-proyek yang menyerukan boikot Israel serta organisasi yang secara aktif mendukung BDS.

Keputusan tersebut diajukan sejumlah partai di Jerman, termasuk Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) yang dipimpin oleh Kanselir Angela Merkel.

Benjamin Netanyahu menyambut baik keputusan Jerman. Melalui akun Twitter-nya, Perdana Menteri Israel tersebut menyerukan negara-negara lain untuk mengambil langkah yang sama.

Sebaliknya, sekitar 60 akademisi Israel menandatangani petisi  mengkritik keputusan parlemen Jerman. Mereka menilai kebijakan tersebut merupakan updaya mengklasifikasikan pendukung hak kebebasan Palestina sebagai “anti-semit”, seperti dilansir The Guardian.

BDS aktif di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Mereka mengadakan berbagai kegiatan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membeli produksi permukiman Israel. Mereka juga aktif mengkampanyekan boikot Israel dalam bidang akademik, budaya, ekonomi, dan politik.

BDS didirikan di Palestina namun kiprahnya mendunia. Mereka berupaya melawan pendudukan, kolonialisme, dan apartheid Israel demi mencapai kebebasan, keadilan dan kesetaraan di Palestina.

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply