Menteri dari partai Likud mendesak RUU pembubaran Knesset

Langkah ini merupakan eskalasi dari Likud untuk memaksa Mantan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mundur dari tuntutannya untuk mengeluarkan "rancangan undang-undang" ultra-ortodoks.

BY 4adminEdited Mon,27 May 2019,12:01 PM

Yerusalem, SPNA - Para menteri Israel pada hari Minggu (26/05/2019) mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan RUU untuk membubarkan Parlemen Israel (Knesset) dan menyerukan pemilihan baru kecuali jika pemerintah segera dibentuk dalam waktu tiga hari.

Pada hari sebelumnya, anggota partai Likud Miki Zohar, ketua Komite DPR, melulis di Twitter mengenai draft RUU pembubaran Knesset.

Keputusan pengajuan pembubaran parlemen itu dibuat pada pertemuan para menteri Likud, sebagaimana diungkapkan oleh Zohar kepada Channel 12.

Pemungutan suara akan dilakukan untuk pembacaan pertama dan kedua pada hari Senin, sementara pemungutan suara final akan dilakukan pada hari Rabu karena batas waktu untuk membentuk koalisi berakhir.

Langkah ini merupakan eskalasi dari Likud untuk memaksa Mantan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mundur dari tuntutannya untuk mengeluarkan "rancangan undang-undang" ultra-ortodoks.

Jika gagal membentuk koalisi pemerintah, Likud berusaha membubarkan Knesset dan menuju pemilihan baru dalam waktu tiga bulan guna menghindari penugasan calon lain, terutama dari kubu kiri.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir

Lewat RUU Baru, Likud Ingin Permalukan Partai Arab Bersatu Israel

Rancangan Undang-Undang (RUU) ini nantinya akan mewajibkan pendidikan bahasa Arab di semua sekolah menengah di seluruh Israel. Langkah ini disebut sebagai upaya partai oposisi untuk menciptakan kebingungan dan rasa malu bagi partai koalisi pemerintah pimpinan Naftali Bennett, yang didukung partai berhaluan kiri dan partai Arab.