Parlemen Republik Ceko menentang relokasi Kedutaan Besar ke kota suci Al-Quds

Partai Demokrat Sipil menuntut Pemerintah Ceko untuk mengikuti seruan negara anggota  “Visegrad Group” yang meliputi Slovakia, Hongaria dan Polandia, untuk merelokasi Kedutaan Besar mereka ke kota suci Yerusalem yang diduduki. Sayangnya,  RUU yang berpihak ke Israel itu tidak mendapatkan dukungan mayoritas anggota Parlemen yaitu hanya 66  dari 178 suara.

BY 4adminEdited Thu,30 May 2019,02:31 PM

Praha, SPNA - Parlemen Ceko menggagalkan rencana relokasi Kedutaan Besar di Israel dari Tel Aviv ke kota suci Al-Quds. 112 anggota parlemen Ceko menolak rancangan resolusi kontroversial terkait relokasi Kedutaan Besar yang diajukan Partai Demokrat Sipil tersebut. 

Partai Demokrat Sipil menuntut Pemerintah Ceko untuk mengikuti seruan negara anggota  “Visegrad Group” yang meliputi Slovakia, Hongaria dan Polandia, untuk merelokasi Kedutaan Besar mereka ke kota suci Yerusalem yang diduduki. Sayangnya,  RUU yang berpihak ke Israel itu tidak mendapatkan dukungan mayoritas anggota Parlemen yaitu hanya 66  dari 178 suara, Maannews melaporkan, Kamis (30/05/2019).

Penolakan Parlemen Republik Ceko menjadi tamparan menyakitkan untuk Israel yang sudah beberapa kali menyerukan agar Ceko merelokasi Kedubesnya dari Tel Aviv ke Al-Quds yang diduduki.

Di lain pihak Ketua Dewan Nasional Palestina Salim Zanoun menyambut baik hasil pemungutan suara parlemen Ceko.

Pada tanggal 6 Desember 2017, Presiden AS Donald Trump secara resmi mendeklarasikan bahwa Yerusalem atau Al-Quds ibukota bagi Israel dan merelokasi Kedubesnya ke kota tersebut serta menyerukan negara internasional mengambil langkah yang sama.

Langkah kontroverisal AS tersebut ditentang keras oleh PBB. Majelis Umum PBB dalam sidang darurat menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir