Spanyol kecam pembangunan hujian baru Israel di Tepi Barat

Kecaman internasional untuk Israel atas rencana penambahan hunian ilegal di Tepi Barat, terus berdatangan. Pemerintah Spanyol sebut Israel telah keluar dari Undang-Undang Internasional dan menentang keputusan Dewan Keamanan PBB.

BY 4adminEdited Mon,10 Jun 2019,01:09 PM

Bethlehem, SPNA - Pemerintah Spanyol, Minggu (09/06/2019), mengecam rencana Israel untuk membangun permukiman ilegal di Tepi Barat. Pemerintah Israel beberapa waktu lalu mengumumkan akan membangun ratusan hunian baru di Yerusalem.

Dalam pernyataannya, Pemerintah Spanyol menyebutkan bahwa hunian ilegal yang ada di Tepi Barat, khususnya Yerusalem, semakin bertambah dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut dianggap ilegal secara Undang–Undang Internasional. Dan bertentangan dengan keputusan Dewan Keamanan PBB no 2334.

Pemerintah Spanyol menambahkan bahwa politik semacam itu telah mempersempit ruang dialog antar kedua belah pihak. Apalagi jika hunian tersebut dibangun di Yerusalem, wilayah yang diproyeksikan akan menjadi ibu kota bersama bagi Israel dan Palestina.

Seperti dilansir situs Alkhaleej pada hari Kamis (31/05), Kementerian Perumahan Israel melelang proyek pembangunan 805 hunian baru di Yerusalem Timur. 460 di distrik Pisgat Ze'ev dan 245 di wilayah Ramot.

Kabarnya rencanan pembangunan hunian ilegal ini telah difinalkan sejak dua tahun terakhir.

Sebelum Spanyol, masing-masing dari Uni Eropa dan Inggirs telah mengecam rencana Israel tersebut.

Dalam sebuah pernyataannya pekan lalu (Sabtu, 01/06/2019), Uni Eropa menuliskan, “Uni Eropa menegaskan penolakan keras terhadap rencana pembangunan hunian baru Israel, termasuk di Yerusalem Timur, karena bertentangan dengan UU internasional, serta akan menjadi batu penjegal proses perdamaian.”

(T.HN/S: Maannews)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Umumkan Dimulainya Pembangunan Tembok Apartheid Baru di Utara Tepi Barat

Pada tanggal 23 Juni 2002, pemerintah pendudukan Israel mulai melakukan pembangunan tembok apartheid di Tepi Barat. Tembok apartheid ini memiliki panjang sekitar 770 km, dan mengisolasi area seluas 733 kilometer per segi. Melalui tembok timur, otoritas pendudukan merebut dan mengisolasi tanah Palestina di Lembah Yordan, yang merupakan pusat sumber utama makanan untuk rakyat Palestina.