Yerusalem, SPNA - Wakil Menteri Informatika Palestina, Nabil Abu Radinah, mengatakan bahwa Yerusalem akan menjadi kunci penentu kondisi yang akan berlangsung di Palestian antara perang atau berdamai dengan Zionis Israel.
“Yerusalem adalah kiblat yang mengumpulkan seluruh negara Arab. Dukungan untuk menyelamatkan Al-Quds harus digaungkan bersama melalui media.” Tambah Nabil.
Di depan para wartawan dalam sebuah wawancara di Kedutaan Besar Palestina di Kairo, tiga hari lalu (Kamis, 18/07/2019), Nabil menyampaikan berbagai perkembangan yang berlangsung di Palestina. Termasuk berbagai tantangan yang disebabkan oleh tersendatnya solusi politik.
Nabil menyebutkan bahwa Yerusalem harus menjadi fokus di setiap agenda perdamaian yang ingin diadakan.
Format perdamaian dengan Israel menurutnya harus sesuai dengan keputusan PBB yang didukung oleh 138 negara, bahwa Palestina adalah negara merdeka dengan batas negara tahun 1967.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam kampanye presiden beberapa bulan lalu pernah menyampaikan keinginannya untuk menguasasi seluruh Tepi Barat, termasuk di dalamnya Yerusalem.
(T.HN/S: Iinanews)