Washington, SPNA -Terdapat kecaman luas di Amerika Serikat atas keputusan Israel untuk menolak kunjungan dua anggota Kongres, dengan alasan keduanya tergabung dalam komunitas boikot Israel (BDS).
Israel disebutkan baru saja mengeluarkan keputusan melarang dua anggota Kongres Amerika,Ilhan Omar dan Rashida Tlaib. Keputusan tersebut didukung oleh pernyataan Donald Trump yang juga tidak ingin dua muslimah anggota anggota Kongres tersebut masuk ke Israel.
Ilhan Omar dan Rashida sering terlibat perselisihan dengan Donald Trump dalam beberapa kebijakan yang diambil presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut. Hal ini yang menyebabkan Trump mengatakan, Israel akan dianggap lemah jika membiarkan keduanya masuk ke wilayah tersebut.
Pejabat Israel mengatakan penolakan itu disebabkan oleh keterlibatannya mereka dalam organisasi boikot Israel.
Partai Demokrat di Amerika Serikat telah menyatakan kemarahan atas keputusan Israel, dan menuntut Nancy Pelosi, ketua Dewan Perwakilan Rakyat, agar meminta Israel membatalkan keputusan tersebut.
AIPAC, kelompok lobi pro-Israel, mengatakan bahwa semua anggota Kongres berhak untuk mengunjungi negara sekutu AS, yaitu Israel.
Di pihak Palestina, warga menganggap bahwa keputusan Israel tersebut telah melanggar hak asasi seseorang untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Undang-Undang Israel memang melarang masuknya orang asing yang terlibat dalam aksi boikot terhadap Israel, baik ekonomi, budaya atau akademik.
Resolusi ini bertujuan untuk melawan gerakan "boikot, divestasi dan sanksi (BDS)" yang telah mendapatkan dukungan di Eropa dan Amerika Serikat.
Ilhan Omar merupakan politikus Amerika yang berasal dari keluarga muslim asal Somalia. Sedangkan Rashida, kedua orang tuanya asli berasal dari Tepi Barat, Palestina, yang hijrah ke Amerika Serikat.
(T.HN/S: BBC)
