Selandia Baru tangguhkan bantuan untuk UNRWA

Penangguhan bantuan keuangan ini akan dilaksanakan hingga dikeluarkannya laporan oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB pada bulan Oktober mendatang, terkait dugaan pelanggaran lembaga tersebut.

BY 4adminEdited Thu,29 Aug 2019,02:35 PM

Wellington

Wellington, SPNA - Pemerintah Selandia Baru menarik dan menangguhkan dana bantuan ke badan bantuan PBB yang menyediakan dukungan untuk Palestina.

Penangguhan bantuan dan kontribusi keuangan negara itu kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) akan dilaksanakan hingga dikeluarkannya laporan oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB pada bulan Oktober, yang akan merinci dugaan pelanggaran, korupsi, tautan untuk kelompok-kelompok teror, dan anti-Semitisme yang telah dilontarkan terhadap lembaga itu.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Selandia Baru menyatakan, “Kami mengharapkan UNRWA untuk bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan yang sedang berjalan dan melaporkan kembali temuan dan rekomendasi investigasi.”

Ia menambahkan, “Kementerian akan meninjau temuan-temuan Kantor Layanan Pengawasan Internal (OIOS) PBB setelah investigasi selesai dan, setelah itu, akan memberikan saran kepada Menteri Luar Negeri tentang pendanaan di masa depan."

Langkah yang dilakukan oleh negara kepulauan itu sangat bertentangan dengan pengumuman baru-baru ini bahwa pihaknya akan memberikan lebih banyak bantuan kepada badan tersebut dan kepada orang-orang Palestina. Pada November tahun lalu negara itu berjanji untuk meningkatkan dukungannya kepada UNRWA dan pada bulan Mei tahun ini memastikan komitmennya untuk mendukung organisasi hingga setidaknya tahun 2021.

penangguhan bantuan ini terjadi di tengah kampanye berkelanjutan untuk menghilangkan bantuan dana UNRWA terutama yang dialkuakan oleh Amerika Serikat (AS), ketika pemerintahan Trump menarik dana untuk lembaga itu tahun lalu.

Penangguhan terakhir terjadi bulan lalu ketika Belanda dan Swiss juga membekukan bantuan mereka karena laporan dugaan korupsi di dalam lembaga itu tersebut.

Pengurangan tajam dalam pendanaan telah berdampak langsung pada situasi warga Palestina, khususnya di kamp-kamp pengungsi. Sejak penarikan AS dari lembaga tersebut, muncul laporan yang menyebutkan kondisi memburuk di kamp-kamp yang tersebar di seluruh negara-negara Timur Tengah seperti Lebanon dan Yordania.

UNRWA terus berjuang secara finansial di tengah kampanye yang sedang berlangsung melawannya, mencari dana mendesak untuk mempertahankan pekerjaan mereka.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir