Tel Aviv, SPNA - Militer Israel, Rabu (04/09/2019), dilaporkan melakukan langkah pengamanan di wilayah utara dengan menyebarkan sistem pertahanan roket, Iron Dome. Hal tersebut bertujuan mengantisipasi serangan roket dari Hizbullah Lebanon.

Stasiun TV Israel Cahnnel 12 memberitakan kebijakan tersebut tetap dilakukan meskipun ketegangan di perbatasan utara berangsur mendingin. Namun demikian serangan dadakan dapat terjadi kapan saja.

Dalam laporan tersebut disebutkan juga bahwa pemasangan iron dome ini bertujuan untuk memantau drone asing yang masuk ke wilayah udara Israel.

Pasukan Hizbullah Lebanon dan Militer Israel, Minggu (01/09/2019), terlibat jual beli serangan di perbatasan. Seorang militer Israel dilaporkan tewas dan satu lainnya luka-luka, tulis kantor berita RT. Arabic.

Serangan Lebanon tersebut menyusul ancaman Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah, untuk membalas aksi pengiriman dua drone Israel ke Lebanon. Dua drone Israel beberapa hari lalu diklaim melanggar batas udara Lebanon, dan terbukti membawa bahan peledak.

Merespon berita korban tersebut, Perdana Menteri Israel mengatakan tidak satupun dari militernya yang terluka. Israel kabarnya dalam kondisi siap untuk menghadapi berbagai skenario perang yang diinginkan.

Dalam serangan tersebut, pasukan Hizbullah diberitakan mencoba menembaki salah satu mobil  jeep Israel yang sedang berpatroli, dengan melepaskan dua atau tiga roket. Mereka juga menyerang situs militer Israel di wilayah Avivim, perbatasan Utara Israel.

Sementara dari pihak musuh, Israel membalasnya dengan menembakkan 100 misil ke arah Lebanon. Mereka juga mengirimkan helikopter perang untuk membombardir beberapa titik di perbatasan.

(T.HN/S: Palsawa)