Tel Aviv, SPNA - Israel mungkin harus berperang dengan Jalur Gaza, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara radio dengan Perusahaan Penyiaran Publik Israel Kan.
Netanyahu juga mengatakan bahwa "mungkin tidak akan ada pilihan selain meluncurkan operasi, perang dengan pasukan teror di Gaza."
Menurut Haaretz, Netanyahu memperingatkan bahwa menyatakan perang dengan Jalur Gaza adalah "jalan terakhir" yang berbahaya dan ia tidak bermaksud membahayakan "tentara dan warga sipil demi mendapat pujian."
Ia juga menyebutkan bahwa dia akan menahan diri untuk tidak mengirim pasukan Israel ke Jalur Gaza sampai mereka mendapatkan "kondisi optimal" untuk melakukannya.
Meskipun Netanyahu menggambarkan deklarasi itu berbahaya, ia menyebutkan bahwa "akan ada operasi militer, tetapi saya hanya akan meluncurkannya ketika kita siap dan bukan semenit sebelumnya."
Ia berjanji untuk "menjatuhkan rezim Hamas di Gaza."
Pernyataan terbaru Netanyahu ini dilihat sebagai bagian dari kampanye pemilihan, di mana ia berusaha untuk menarik pemilih sayap kanan menjelang pemungutan suara hari Selasa mendatang.
Awal pekan ini, Netanyahu mengatakan akan mencaplok Lembah Yordania dan Laut Mati utara jika ia terpilih kembali. Ia kemudian menyeru pendukung partai-partai kecil sayap kanan untuk memilihnya guna meningkatkan peluangnya untuk berkuasa.
Israel menghadapi pemilihan ulang minggu depan setelah Netanyahu gagal membentuk pemerintah koalisi setelah pemungutan suara pada April lalu. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa partai Likudnya tetap terikat dengan saingan terbesarnya aliansi Biru dan Putih (Kahol Lavan).
(T.RA/S: MEMO)
