Aktivis Palestina Luncurkan Kampanye Melawan Facebook

Aktivis media sosial Palestina menganggap Facebook telah melakukan kejahatan dengan menghapus konten Palestina sementara tidak melakukan hal yang sama terhadap warga Yahudi yang kerap mengumbar ujaran kebencian.

BY Edited Thu,03 Oct 2019,02:04 PM

Tepi Barat, SPNA - Aktivis Palestina di situs jejaring sosial meluncurkan kampanye menolak tindakan Facebook yang dianggap melakukan pelanggaran terhadap konten Palestina. Kampanye melalui hastag tersebut berhasil "trending" di Palestina.

Facebook baru-baru ini memberlakukan serangkaian pelanggaran terhadap konten Palestina, yang menyebabkan penghapusan postingan, pembatalan akun, serta juga penghapusan halaman milik media lokal Palestina.

Beberapa ungkapan yang sering digunakan oleh media dan aktivis Palestina oleh Facebook dianggap sebagai istilah terlarang. Seperti kata Syahid, perlawanan, Front Populer (nama salah satu fraksi politik Palestina), Al-Qassam, Hamas, Jihad Islam, Brigade Al-Quds, dan masih banyak lainnya.

Para aktivis menilai bahwa sikap manajemen Facebook tidak adil. Mereka banyak memberlakukan kebijakan tersebut untuk warga Palestina. Namun tidak terhadap semboyan-semboyan provokatif dan ujaran kebencian yang sering disebarkan warga Yahudi Israel.

Kampanye tersebut mendapat sambutan luas dari para aktivis, media online, wartawan dan blogger, dengan menyebarkan tagar "#FBblockspalestine".

Situs berita lokal Palestina Qudsn melaporkan tagar tersebut mulai disebarkan sejak Rabu sore (02/10/2019), untuk melawan kebijakan Facebook yang ingin menghapus konten Palestina.

Salah satu media lokal Palestina lainnya, Felesteene Online, beberapa hari lalu mengaku halaman Facebooknya tidak lagi dapat diakses. Admin mengaku pemblokiran telah terjadi pada Jumat sore (27/09/2019).

Pemblokiran seperti ini sebenarnya sudah biasa terjadi pada akun-akun yang dibuat untuk mengekspos kejahatan Israel. Begitu pengakuan admin pengelola halaman yang telah memiliki dua juta pengikut tersebut.

Pemimpin Redaksi Felesteen Online, Mufid Abu Syamalah, seperti dikutip dari situs lokal Palestina, Palinfo, mengutuk keras kebijakan sewenang-wenang Facebook. Menurutnya Facebook sengaja berkerja untuk Israel dan berusaha menutupi setiap kejahatan yang dilakukan oleh entitas Zionis tersebut.

Padahal menurutnya sejak pertama kali diluncurkan, tim redaksi Felesteen Online telah mematuhi setiap peraturan umum yang diberlakukan media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut.

(T.HN/S: Qudsn)

leave a reply
Posting terakhir