Tel Aviv, SPNA – Gadis Yordania yang berstatus sebagai tahanan administratif Israel, Heba Al-Labadi, memutuskan berhenti mogok makan setelah Israel bersedia membebaskannya, Senin (04/11/2019).
Komite Pemerhati Para Tahanan di Palestina dalam sebuah laporan singkatnya menyebutkan bahwa Heba berhenti melakukan mogok makan saat dijenguk langsung oleh Duta Besar Yordania untuk Tel Aviv.
Sebelumnya Heba telah melakukan mogok makan selama 42 hari. Aksi tersebut merupakan protes terhadap penangkapan tanpa persidangan (Penahanan Administratif) yang dilakukan oleh militer Israel.
Penahanan Heba membuat hubungan Yordania dan Israel sempat panas. Menteri Luar Negeri Yordania, Aiman Safdi, mengatakan bahwa pemerintahnya telah memanggil kembali Duta Besar Yordania untuk Israel. Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap penangkapan dua warga Yordania oleh militer Israel.
Dalam sebuah status Twitter-nya, akhir Oktober lalu, Safdi mengatakan bahwa Otoritas Israel bertanggung jawab penuh terhadap kondisi kesehatan Hibah Al-Lubdi dan Abdurrahman Mar’iy.
Hibah Al-Lubdi ditangkap pada tanggal 20 Agustus lalu, sementara Abdurrahman pada tanggal 2 September. Keduanya diringkus saat berkunjung ke Tepi Barat, Palestina.
(T.HN/S: Qudspress)