Pemukim Yahudi panen 400 pohon zaitun milik warga Palestina Neblus

Pemukim Yahudi Israel diam-diam memanen empat ratus pohon zaitun milik warga Palestina di Neblus. Warga Palestina pemilik kebun terkejut mendapati buah zaitunnya raib dicuri.

BY Edited Wed,06 Nov 2019,01:23 PM

Neblus, SPNA – Seorang petani Palestina, Selasa pagi (05/11/2019), terkejut saat mendapati ratusan pohon zaitun miliknya telah dicuri dan dipanen diam-diam oleh pemukim Yahudi Israel.

Dikutip dari pernyataan Ketua Dewan wilayah Al-Lubban Asy-Syarqiyah, Samir Uwais, ia mengatakan bahwa seorang warganya, Taisir An-Nubani, memiliki sepetak kebun yang berisi ratusan pohon zaitun yang siap dipanen. Kebun tersebut terletak di desa Wadi Ali, tepatnya di dalam salah satu permukiman Yahudi illegal Israel.

Seperti warga Palestina lainnya, untuk masuk ke permukiman Yahudi ia harus memperoleh izin dari otoritas Israel. Namun ia saat terkejut ketika melihat kebun zaitunnya telah dipanen oleh pemukim Yahudi. Menurutnya mereka baru saja memetiknya beberapa hari lalu.

Keberadaan warga Yahudi Israel di Tepi Barat bagaikan benalu bagi warga Palestina. Pencurian hasil lahan pertanian milik warga Palestina sudah menjadi rutinitas ‘para pengungsi’ Yahudi tersebut.

Sayangnya hal tersebut berlangsung di bawah penjagaan dari militer zionis. 

Dua pemuda Palestina Senin dua hari lalu juga ditemukan tewas di dalam mobilnya di Nagev akibat penembakan yang dilakukan oleh OTK. Namun sampai saat ini media belum memberitakan pelaku dan kelanjutan dari kasus criminal tersebut. Kasus seperti ini biasanya kepolisian Israel akan mengangapnya sebagai tindakan criminal biasa yang tidak butuh proses berkelanjutan.

(T.HN/S: Qudsn)

leave a reply
Posting terakhir

Pemukim ilegal Israel bakar 1000 pohon zaitun milik warga Palestina Neblus

Belum genap satu hari warga Palestina Neblus merayakan Idul Fitri 1440 H, warga Yahudi Ilegal Israel, Rabu (05/06/2019),kembali menularkan kerugian dengan membakar lebih dari 1000 batang pohon zaitun yang telah berumur puluhan tahun. Hal tersebut merupakan bagian dari usaha Israel untuk menguasai tanah penduduk.