Mesir Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Serangan Terhadap Gaza

Mesir menghubungi pihak Israel serta menuntut mereka bertanggung jawab akibat operasi militer untuk membunuh pemimpin Jihad Islam dan serangan terhadap Gaza.

BY Edited Wed,13 Nov 2019,09:21 AM

Kairo, SPNA – Pemerintah Mesir dilaporkan melakukan kontak dengan pihak Palestina dan Israel untuk mencegah memburuknya situasi akibat perang.

Stasiun TV Al-Arabiya, Selasa (12/11/2019), mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Mesir menghubungi pihak Israel serta menuntut mereka bertanggung jawab akibat operasi militer untuk membunuh pemimpin Jihad Islam dan serangan terhadap Gaza.

Perdana Menteri Palestina,  Mohammad Shtayyeh mengatakan dalam konferensi pers, Selasa malam bahwa Presiden Mahmoud Abbas dan pemerintah Palestina sedang melakukan kontak dengan pihak  regional maupun internasional demi mencegah perang.

Disaat yang sama Koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Nikolai Mladenov terbang ke Kairo untuk membahas situasi di Gaza dengan Pemerintah Mesir.

Sebelumnya, Pasukan pendudukan Israel (IDF) melancarkan serangan ganda di Damaskus dan Jalur Gaza untuk membunuh anggota dan pemimpin gerakan Jihad Islam.

Pemimpin Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, Baha Abu Atha’ dilaporkan gugur bersama istri dalam serangan udara yang dilancarkan IDF di Gaza Selasa dini hari.

Pasukan pendudukan Israel lalu melanjutkan agresi. Tank dan pesawat tempur dikerahkan untuk menyerang sejumlah wilayah di Gaza.

Sementara itu di Damaskus, Israel juga melakukan operasi lain menargetkan anggota Biro Politik Jihad Islam.

Dilaporkan surat kabar Suriah, dua warga sipil Suriah gugur dan 6 lainnya luka-luka akibat serangan udara pesawat tempur Israel di Damaskus.  

Ini adalah operasi pertama menargetkan pemimpin gerakan pejuang Palestina,  yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis sejak perang 2014. 

Melihat pembunuhan tersebut, Jihad Islam mengancam akan melancarkan serangan balasan secara masif terhadap Israel. 

Sesaat setelah itu, pejuang Palestina menghujani permukiman Israel di selatan Gaza dengan roket.  Laporan teakhir mengatakan bahwa sirene berbunyi di sejumlah wilayah di Israel hingga ke wlayah Rishon Letzion selatan Tel Aviv. 10 warga Israel dilaporkan luka-luka.

Akibatnya, Kemendagri Israel terpaksa menutup stasiun kereta api serta menghentikan aktivitas sekolah hampir di seluruh wilayah Israel.

Sampai saat ini jumlah warga Palestina yang gugur akibat serangan tersebut mencapai 10 orang, termasuk Abu Al-Atta, dan istrinya sementara 45 lainnya luka-luka.

Media Israel melaporkan bahwa sirene masih terdengar di sejumlah  permukiman Israel , hingga Rabu (13/11/2019).

Situasi genting membuat kolomnis Israel Akiva Eldar mengatakan  bahwa penduduk Tel Aviv akan membayar harga mahal atas pembunuhan pemimpin senior Jihad Islam.

 (T.RS/S:Palsawa)

leave a reply
Posting terakhir