Meskipun Bahasa Arab Diperangi di Israel, Namun Jumlah Siswa Yahudi Peminat Bahasa Arab Meningkat Drastis

Tahun 2011 lalu, jumlah siswa Israel yang mengambil jurusan bahasa Arab berjumlah 2000 siswa, sementara tahun 2018 bertambah menjadi 3000 siswa. Tahun 2018 lalu, lembaga pendidikan Israel membuka 260 kelas bahasa Arab. 

BY Edited Thu,19 Dec 2019,10:10 AM

Al-Quds, SPNA – Israel sangat menyadari bahwa penghapusan bahasa Arab di Palestina adalah langkah penting untuk melakukan yahudisasi total terhadap Palestina. Karena itu sejak penjajahan terhadap Palestina dimulai 1948, penghapusan bahasa Arab dimulai.

Lembaga negara diyahudisasi, nama jalan, desa serta kota Palestina yang berbahasa Arab diganti dengan bahasa Ibrani, tidak hanya itu, zionis juga berupaya menghapus bahasa Arab melalui kurikulum pendidikan.   Pihak berwenang di Israel merilis berbagai buku yang mengajak untuk mengabaikan bahkan memerangi bahasa Arab. Buku berjudul “Menjadi warga Israel” menjadi diktat wajib bagi siswa sekolah menengah di Israel.

Tahun 2017 lalu Komite Kementerian Israel meresmikan undang-undang kebangsaan Yahudi,  yang menghapus bahasa Arab dan menjadikan Ibrani sebagai bahasa resmi satu-satunya di Israel.

UU yang diajukan oleh Avi Dichter, anggota partai Likud, menetapkan bahwa Israel adalah negara Yahudi dan hanya bangsa Yahudi yang berhak menentukan nasib negara.

Undang-undang tersebut juga mengharamkan warga Palestina kembali ke tanah air. Israel juga membagikan warga negara menjadi dua kelompok. Kelompok pertama: Warga Yahudi yang memiliki hak istimewa. Kedua: Bangsa Arab yang tidak memiliki hak penuh sebagai warganegara. Dimana hal ini merupakan sistem rasisme murni.

Sayangnya, Pemerintah Palestina hanya dapat mengecam dan mengkritisi undang-undang rasis tersebut. Palestina menyadari bahwa 1.8 juta warganya yang tinggal di wilayah yang diduduki Israel terancam dengan UU kebangsaan Yahudi.

7 juta warga Palestina lainnya juga terancam tak dapat kembali ke kampung halaman mereka. PA juga menuntut PBB medirikan badan khusus untuk memaksa Israel agar tunduk terhadap undang-undag internasional.

Meskipun upaya penghapusan bahasa Arab gencar dilakukan Israel namun jumlah peminat bahasa Arab justru meningkat drastis. Hal ini seperti dinyatakan laporan resmi Kementerian Pendidikan Israel yang dikutip Youm7, bahwa jumlah siswa Israel yang belajar bahasa Arab meningkat.

Tahun 2011 lalu, jumlah siswa Israel yang mengambil jurusan bahasa Arab berjumlah 2000 siswa, sementara tahun 2018 bertambah menjadi 3000 siswa. Tahun 2018 lalu, lembaga pendidikan Israel juga telah membuka 260 kelas bahasa Arab. 

Anggota Kelompok Pelatihan di Divisi Intelijen Angkatan Darat Israel, Dr. Eti Amel mengatakan bahwa peran pelajar bahasa Arab sangat sensitif. Para siswa menyukai bahasa ini dan mereka kelak ingin bekerja dengan kemampun berbahasa Arab di masa depan.

(T.RS/S:Youm7)

leave a reply
Posting terakhir