Meskipun Terjajah Tak Membuat Warga Palestina Berhenti Menuai Prestasi, Berikut Jejak Palestina Tahun 2019

Rakyat Palestina percaya bahwa pendidikan dan prestasi merupakan solusi ampuh merubah derita menjadi bahagia, duri menjadi bunga, dan negara terjajah menjadi merdeka.

BY Edited Tue,24 Dec 2019,01:24 PM

Jalur Gaza, SPNA – Meskipun hidup menderita dibawah jajahan Israel, namun situasi ini tidak membuat warga Palestina menyerah. Mereka terus berupaya meraih prestasi di berbagai bidang demi membuktikan bahwa mereka masih bertahan melawan pendudukan.

Rakyat Palestina percaya bahwa pendidikan dan prestasi merupakan solusi ampuh merubah derita menjadi bahagia, duri menjadi bunga, dan negara terjajah menjadi merdeka.

Dalam hal ini, Suara Palestina akan melampirkan beberapa prestasi yang berhasil diraih warga Palestina baik dalam bidang pendidikan, seni tahun budaya tahun 2018 -2019, seperti dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Palinfo.

1. Abdul Majeed Erekat, musisi Jalur Gaza meraih juara dua dalam kompetisi musik Sarjah,  Uni Emriat Arab.

2. Pasangan Palestina dari Jalur Gaza, Ahmed Rouhi Awajah, dan istrinya Doaa Saeed Harb, menerima predikat Summa Cumlaude dan penghargaan  Chancellor’s Award of Academic Excellence dari Limkokwing University of Creative Technology – Malaysia atas disertasi doktoral mereka terkait peningkatan kualitas pendidikan. Disertasi yang menerapkan kreativitas di sektor pendidikan tinggi ini menjadi yang terbaik untuk tahun ajaran 2018/2019.  

3.  Aktivis Palestina, Ruba Hilal memenangkan pemilihan Presiden Gerakan Falcon Internasional IFM. Dia adalah orang pertama yang diangkat sebagai Sekretaris Jenderal IFM dari luar Eropa.

4. Produser film Palestina,  Elia Suleiman dan Wissam Al-Jaafari memenangkan tiga penghargaan di Festival Film Cannes.

5.  Kantor Berita dan Informasi Palestina Wafa News meraih sejumlah penghargaan dalam Kompetisi Media Arab Unggulan (2018-2019) yang diselenggarakan oleh Liga Arab dengan tema "Yerusalem di mata media".

6.  Muhammad Awad, pemuda Palestina dari kamp pengungsi Ain al-Hilweh Palestina di Lebanon, memperoleh hak paten untuk perangkat komunikasinya  dari Otoritas Perlindungan Kekayaan Intelektual, Kementerian Ekonomi dan Perdagangan. Perangkat komunikasi buatannya mampu menyediakan sejumlah layanan komunikasi dengan cara praktis.

7. Dokter muda Palestina, Ibrahim Samira untuk kedua kalinya memenangkan kursi parlemen wilayah Virginia, Amerika Serikat mewakili Partai Demokrat.

8. Insinyur Muhammad Hashem Al-Afifi, dosen dalam bidang applied sciences dan seorang pakar kewirausahaan mendapatkan sertifikat internasional dalam kewirausahaan dan proyek-proyek kecil dimana sertifikat tersebut telah diakui lebih dari 148 negara di seluruh dunia.

9. Mahasiwa tunarungu Saadi Abu Amra memperoleh gelar master dari di Universitas Islam di Gaza. Ini adalah gelar master pertama yang diberikan kepada siswa tunarungu di Palestina.

10.  Dokter Muhammad Mari, anggota Dewan Guru  Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Universitas Nasional An-Najah mewakili Palestina dalam konferensi Psikoterapi Keluarga Eropa di Universitas Naples Federico II, Napoli Italia. 

11. Ali Banat mengubah sedih  dan lukanya menjadi kreativitas dengan membuat kendaraan kecil yang membantunya bergerak setelah menderita cedera dalam aksi Great March of Return.

12.  Dania Hamad, 17 tahun berhasil menjadi pengacara termuda di Amerika Serikat.

13. Tim Palestina memenangkan hadiah medali emas dalam kompetisi Global School Artificial Intelligence yang diadakan di Amerika Serikat.

14. Hanadi Khalil, Direktur Departemen Anggaran di Kementerian Pembangunan Sosial, menerima Pernghargaan Sharjah Dalam Bidang Keuangan Publik sebagai manajer anggaran terbaik Arab.

15. Ibrahim Abahira dan Youssef Jaafar dua mahasiswa Palestina Universitas Teknik Khadouri di Tulkarem memenangkan tiga penghargaan di Festival Sains, Teknik dan Teknologi Internasional yang diselenggarakan di Tunisia.

16. dr. Thabat Marwan Al-Khatib (27 tahun) dari kota Jenin di Tepi Barat menemukan formulasi obat baru untuk mengobati penyakit alzheimer melalui meningkatkan kerja neuron.

17. Dr. Sundus Nazir Danon meraih posisi pertama dalam kompetisi Inovator Arab terbaik dunia tahun 2018 dengan memenangkan empat medali emas. Dr. Nazir juga memenangkan perhargaan sebagai penulis terbaik dalam ajang yang digelar oleh Arab Group di London tersebut.

18. Dokter Yerusalem, Lina Osama Qatinah menempati peringkat kedua sebagai peneliti terbaik di Swiss dengan hasil risetnya yang diterbitkan pada 2018 dalam bidang transplantasi organ.

19. Bashar Shawer, mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi dan Teknik Komputer di Universitas Politeknik Palestina dan Jaffa Abdul Rahim, dari Fakultas Administrasi Bisnis di Universitas Birzeit, memenangkan juara satu di Ajang Kompetisi Inovasi Arab yang diadakan di Doha karena berhasil membuat aplikasi Salamat-E.

20. Insinyur Ali Odeh, dari kota timur Al-Baqah, utara Tulkarem menerima Penghargaan dari Institut Perencanaan Arab di Kuwait atas penelitiannya terhadap pengelolaan limbah padat.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir