Israel Tangkap Seorang Profesor dan 30 Warga Palestina dari Tepi Barat

Ahmad Qatamesh (68), seorang ilmuwan politik dan sejumlah mahasiswa Universitas Birzeit menjadi sasaran penangkapan pasukan Israel yang terjadi di Ramallah, Yerusalem, Bethlehem dan Hebron.

BY Edited Wed,25 Dec 2019,12:07 PM

Ramallah, SPNA - Pasukan Israel menahan 31 warga Palestina, termasuk seorang profesor sebuah universitas. Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) melaporkan, penangkapan ini terjadi dalam serangkaian serangan semalam di Tepi Bara.

PPS mengkonfirmasi dalam siaran pers bahwa pasukan Israel menahan Ahmad Qatamesh (68), seorang ilmuwan politik yang dikenal karena tulisan dan ceramahnya yang kritis, setelah menggerebek rumahnya di kota Ramallah.

PPS menambahkan bahwa warga Palestina lainnya, yang diidentifikasi sebagai mahasiswa di Universitas Birzeit, ditangkap dari lingkungan kota al-Irsal di Ramallah.

Masih di distrik Ramallah, pasukan Israel melakukan serangan di kota Silwad, sebelah timur Ramallah, yang mengakibatkan penahanan dua warga Palestina.

Seorang warga Palestina lainnya ditahan dalam serangan serupa di kota Beitunia, sebelah barat Ramallah.

Sementara itu, PPS mengatakan bahwa 15 warga Palestina ditangkap dari distrik Yerusalem.

Satu dari 15 warga Palestina ditangkap dalam serangan di kota Beit Duqqu, barat laut Yerusalem.

Sementara 14 lainnya diidentifikasi sebagai penduduk lingkungan Yerusalem di Issawiyeh, Ras al-Amoud dan al-Tur, di distrik Betlehem.

PPS mengatakan bahwa serangan militer Israel yang dilakukan di kota Beit Fajjar, selatan Betlehem, mengakibatkan penahanan tiga warga Palestina, termasuk seorang remaja berusia 16 tahun.

Menurut pernyataan PPS, seorang penduduk distrik Betlehem, yang merupakan mahasiswa di Universitas Beirzeit, ditahan dari asramanya di kota al-Bireh.

Sementara itu, PPS mengatakan bahwa lima warga Palestina, termasuk seorang penyandang cacat berusia 16 tahun, ditahan dari distrik Hebron.

Sumber-sumber keamanan mengidentifikasi dua tahanan sebagai penduduk kota Hebron, dua lainnya sebagai penduduk kota Beit Ummar, dan yang lainnya sebagai penduduk kota Halhul.

Serangan menjelang fajar serupa dikonfirmasi terjadi di Aqabat Jabr, sebuah kamp pengungsi yang terletak di barat daya kota Jericho, yang mengakibatkan penahanan seorang warga Palestina.

Pasukan Israel kerap menyerbu rumah-rumah Palestina hampir setiap hari di Tepi Barat dengan dalih mencari orang Palestina yang "dicari", yang memicu bentrokan dengan penduduk.

Penggerebekan ini, yang terjadi juga di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan tanpa perlu surat perintah penggeledahan. Kapan pun dan di mana pun militer memilih untuk mempertahankan kekuatan sewenang-wenangnya yang luas.

Menurut angka Palestina, sekitar 5.700 orang Palestina - termasuk banyak wanita dan anak-anak - saat ini mendekam di fasilitas penahanan Israel.

(T.RA/S: WAFA)

leave a reply
Posting terakhir