Amerika bebeskan seorang profesor Palestina, Abdul Halim Asykar

Pemerintah Amerika Serikat berencana menyerahkan seorang profesor Palestina tinggal di Amerika untuk diadili di Israel. Namun Majelis hakim pengadilan Virginia, Amerika, Sabtu pagi (16/06), mengeluarkan keputusan untuk membebaskannya.

BY 4adminEdited Sun,16 Jun 2019,09:38 AM

Washington, SPNA - Pemerintah Amerika Serikat, Sabtu pagi (15/06/2019), membebaskan seorang Profesor Palestina, Abdul Halim Asykar, dengan syarat  harus meninggalkan negara tersebut dalam waktu dekat.

Pekan lalu, Pemerintah Amerika berencana menyerahkan mantan politisi Palestina itu untuk Israel agar diproses. Namun keputusan tersebut dibatalkan demi keamanan warga Palestina tersebut.

Meski Asykar telah sampai di bandara Israel, Amerika akhirnya terpaksa mengembalikan Asykar. Hal tersebut atas perintah pengadilan Virginia yang mengambil keputusan larangan penyerahan tawanan tersebut ke tangan Israel.

Dari istri Asykar, Asmak Muhanna, diperoleh informasi bahwa kuasa hukum suaminya berhasil memenangkan keputusan hakim untuk mengembalikan Asykar ke Amerika. Tel Aviv terpaksa mengirim kembali Asykar beberapa saat sebelum keputusan penyerahan disahkan.

Beberapa waktu lalu, Organisasi Arab untuk Hak Asasi Manusia di Inggris melaporkan bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) menangkap Profesor Amerika tersebut dan memutuskan untuk menyerahkannya untuk Israel.

Asykar merupakan seorang profesor yang mengajar di sejumlah Universitas Amerika, di antaranya yang terakhir di Universitas Howard Washington. Aktivitas tersebut terhenti saat ia ditangkap dan dijatuhi hukuman tahanan rumah. Selama menjadi tahanan rumah, Asykar dijaga ketat dengan  GPS di salah satu kakinya.

Pada tahun 2007, ia kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 11 tahun atas tuduhan mendanai Gerakan Hamas di Palestina.

Meski tidak dapat keluar rumah, pada tahun 2006 Asykar pernah mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden Palestina. Ia maju dengan program unggulan mempersatukan faksi lokal Palestina. Namun ia dikalahkan oleh Presiden Palestina saat ini, Mahmud Abbas.

Seperti dilansir situs Aljazeera Mubasher awal bulan lalu saat Amerika ingin menyarahkan Asykar ke tangan Israel, Hamas sempat mengecam keras kebijakan negeri Paman Sam tersebut. Hamas menyebutkan hal ini merupakan bukti nyata keberpihakan Amerika untuk Israel.

(T.HN/S: Wattan)

leave a reply
Posting terakhir