Lembaga Perguruan Tinggi Gaza Terancam Tutup Akibat Blokade

13 tahun blokade terhadap Gaza mengakibatkan krisis parah. Tidak hanya rakyat jelata, bahkan lembaga pendidikan pun menjadi korbannya. Perguruan tinggi Gaza terancam tutup akibat masalah ekonomi.

BY 4adminEdited Mon,13 Jan 2020,02:58 PM
Lembaga Perguruan Tinggi Gaza Terancam Tutup Akibat Blokade

Jalur Gaza, SPNA – 13 tahun blokade terhadap Gaza mengakibatkan krisis parah. Tidak hanya rakyat jelata, bahkan lembaga pendidikan pun menjadi korbannya. Perguruan tinggi Gaza terancam tutup akibat masalah ekonomi.

Universitas Gaza bergantung dengan biaya kuliah yang dibayar oleh siswa untuk dapat berdiri. Meskipun  memperoleh dana dari Kementerian Pendidikan Tinggi, namun riset mengatakan bahwa sumber  dana untuk universitas Gaza telah berhenti selama 7 tahun terakhir.

Artinya perguruan tinggi Gaza hanya bergantung dengan biaya kuliah yang dibayar oleh para siswa.

Biasanya mahasiswa membayar uang kuliah sebelum semester dimulai, yang berkisar rata-rata 700 Dolar AS untuk satu semester.

Sayangnya, blokade Israel membuat 45% warga Gaza hidup dibawah garis kemiskinan. 70% warga Gaza pengangguran, sedangkan pegawai hanya mendapatkan 60% dari gaji mereka.

Situasi ini membuat wali mahasiswa kesulitan untuk membayar biaya kuliah anak-anak mereka. Artinya universitas Gaza kehilangan sumber dana.

Berdasarkan riset, Lembaga Pendidikan Tingi Gaza menghadapi krisis keuangan sejak 3 tahun, dan semakin buruk dalam 6 bulan terakhir.

The Independent Arabic menerangkan, terdapat 26 Lembaga Pendidikan Tinggi  yang menampung 5000 pegawai dan 85.000 mahasiswa. Sebagian universitas terpaksa mengurangi gaji tenaga didik dan pegawai hingga 50%, hal ini melihat hutang yang harus ditanggung  hingga 90 Juta Dolar AS.

Wakil Sekretaris Urusan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Palestina, Ayman Al-Yazuri mengatakan bahwa krisis finansial disebabkan karena kecilnya biaya kuliah yang dibayar oleh mahasiswa, disaat yang sama Kementerian Pendidikan tidak dapat mengalokasikan dana untuk mereka.

Sementara itu Abdurrabih Al-Anzi memprediksi bahwa Universitas Al-Azhar Gaza diprediksi akan tutup awal Februari akibat masalah finansial dan hutang yang mencapai 50 Juta Dolar.

Kepala Bidang Kemahasiswaan Universitas Al-Azhar Gaza tersebut menambahkan bahwa tenaga pengajar dan pegawai hanya mendapatkan 50% dari gaji mereka yang dibayar 2 bulan sekali.

Universitas Al-Azhar tidak memperoleh dukungan finansial baik dari luar atau dalam Gaza. Dari 16.000 siswa yang mendaftar di Al-Azhar, sekitar 3.000 siswa sama sekali tidak membayar uang kuliah, sisanya hanya membayar 8% saja dari total biaya kuliah.

(T.RS/S:TheIndependentArabic)

leave a reply
Posting terakhir