Trump: Deal of The Century didukung oleh negara-negara Arab

Rencana perdamaian Amerika Serikat, Deal of Century ternyata mendapatkan sambutan dari sejumlah negara Arab. Trump mengatakan bahwa perdamaian Israel-Palestina akan menjadi langkah hebat bagi terciptanya stabilitas regional Timur Tengah.

BY Edited Tue,28 Jan 2020,10:21 AM

Washington, SPNA - Presiden Amerika, Donald Trump, mengumumkan bahwa Deal of Century akan diumumkan hari ini, Selasa (28/01).

Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuaannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Kamerin (Senin, 27/01). Ia mengatakan bahwa Deal of Century merupakan suatu keputusan yang sangat logis.

Rencana perdamaian yang buat oleh Amerika tersebut  diklaim akan memuaskan semua pihak, Israel dan Palestina.

Netanyahu juga memuji langkah Amerika tersebut. Kebijakan Amerika itu benar-benar akan menjadi gebrakan besar pada abad ini, paparnya.

"Rencana ini mendapat dukungan kuat dari Israel, dan sejumlah pihak lainnya. Dan saya yakin akhirnya juga akan diterima oleh warga Palestina." Ucap Trump.

Menurutnya bahwa perdamaian regional di wilayah Timur Tengah tidak akan tercapai jika Israel dan Palestina belum berjabat tangan.

"Sejumlah besar negara Arab telah menerima dengan baik rencana ini . Ia akan menjadi langkah luar biasa untuk semua." Tambahnya.

Deal of Century merupakan khitah perdamaian yang didesain Amerika untuk menghentikan konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Namun sayang, meski belum pernah ditemukan bocoran, dapat dipastikan bahwa kertas perdamaian tersebut hanya akan menguntungkan Israel.

Sejumlah kebijakan-kebijakan penting Amerika terakhir dapat dijadikan tolak ukur untuk menebak ke arah mana perdamaian tersebut akan dibawa.

(T.HN/S: Arabic.rt)

leave a reply
Posting terakhir

Palestina: Kejahatan Israel Didukung oleh Amerika

“Dukungan dan perlindungan yang diberikan pemerintah AS kepada Israel dijadikan kedok untuk menutupi kejahatannya dan mendorong Israel untuk terus melakukan lebih banyak lagi (kejahatan). Sikap dan ucapan pemerintah AS yang tidak diterjemahkan ke dalam langkah-langkah praktis telah membuat Israel untuk terus menolak dan melawan resolusi legitimasi internasional, serta mendorong mereka untuk menghindari penyelesaian konflik,” kata Kemenlu Palestina.