Wellington, SPNA - Duta Besar Palestina untuk Australia dan Selandia Baru, Izzat Abdul Hadi, mengumumkan terdapat kabar bahwa beberapa warga Palestina termasuk di antara korban pembantaian warga Muslim pada hari Jumat (15/03), di Kota Christchurch, Selandia Baru.
Duta Besar Palestina yang tidak tinggal di Selandia Baru tersebut menyebutkan, komunitas warga Palestina Selandia Baru mengabarkan, setidaknya terdapat satu warga Palestina yang meninggal dan beberapa lainnya cedera.
Salah satu warga Palestina yang terluka, oleh media lokal Palestina disebutkan bernama Syahadah Nashasharah, berasal dari Kota Beit Furik, timur Neblus. Ia dikabarkan terkena peluru di bagian kaki dan saat ini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Izzat mengakui telah menghubungi pemerintah Selandia Baru untuk mendapatkan konfirmasi terkait kebenaran berita tersebut.
Otoritas Selandia Baru untuk sementara, telah mengeluarkan larangan bepergian menuju kota Christchurch. Penyelidikan terhadap kasus penembakan di dua masjid kota tersebut masih terus berlanjut.
Pemerintah berjanji akan mengumumkan detail hasil penyelidikannya pada hari ini (Sabtu, 16/03/2019).
Izzat mengatakan terdapat beberapa warga Palestina yang tinggal di kota Christchurch tersebut. Ia turut mengucapkan belasungkawa dan berdoa untuk para korban dan keluarga yang ditinggalakan.
Presiden Palestina, Mahmud Abbas, mengajak negara internasional untuk sama-sama bekerja membasmi berbagai komunitas ekstrem manapun. Ia mengutuk dengan keras insiden pembantai warga Musim itu. Abbas mengatakan, “Perbuatan tersebut merupakan tindakan terorisme yang sangat bejat.
(T.HN/S:Ramallah)
