PBB: 74 Juta Orang di Wilayah Arab Berisiko Terinfeksi Covid-19

Jutaan orang di negara-negara Arab tidak memiliki akses ke fasilitas cuci tangan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.

BY Edited Thu,16 Apr 2020,02:57 PM

Beirut

Beirut, SPNA - Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA), Rabu (15/04/2020), mengatakan bahwa 74 juta orang di negara-negara Arab tidak memiliki akses ke fasilitas cuci tangan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.

Lembaga yang berbasis di Beirut itu mengakui, mencuci tangan dengan sabun dan air efektif melawan virus. Dikatakan pula, permintaan air untuk mencuci tangan meningkat antara 9 hingga 12 liter per orang per hari. Ini berarti, terjadi peningkatan rata-rata kebutuhan air harian, yaitu 4 hingga 5 juta meter kubik dalam rumah tangga.

Minimnya pasokan air pipa di 10 dari 22 negara Arab, semakin memperburuk kondisi di atas.

Lembaga ini menyoroti, hampir 87 juta orang di wilayah Arab tidak memiliki akses ke sumber air minum yang lebih baik. Sehingga, mereka yang bertugas menyediakan air dari sumber air umum setiap hari, lebih rentan untuk terinfeksi.

“Diperkirakan 26 juta pengungsi dan orang-orang yang terlantar di wilayah itu, pun berisiko lebih tinggi tertular COVID-19. Kurangnya air, sanitasi dan layanan kebersihan adalah penyebabnya,” pernyataan itu mengungkapkan.

ESCWA mengatakan, di Gaza, hanya 1 dari 10 rumah tangga yang memiliki akses ke air bersih, menyoroti kondisi sulit warga Palestina yang hidup di bawah wajah pendudukan Israel.

Sejak 2006, Israel telah memberlakukan blokade di Jalur Gaza. Tempat di mana hampir 2 juta orang Palestina tinggal. Banyak sektor telah terkena dampak buruk blokade ini, seperti ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Di Palestina, terdapat 329 kasus COVID-19, dengan 2 kasus kematian.

Johns Hopkins University yang berbasis di AS menyebutkan, secara global, virus corona telah menginfeksi lebih dari 2 juta pasien dan lebih dari setengah juta telah pulih.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir